Putin: AS Bakal Kembali Serang Suriah dan Bikin Tuduhan Palsu
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Rusia memiliki informasi Amerika Serikat (AS) berencana untuk meluncurkan serangan rudal baru pada Suriah. Putin juga menyatakan bahwa ada rencana serangan senjata kimia palsu di Suriah.
Putin mengatakan Rusia telah mengetahui tentang rencana provokasi untuk menyalahkan serangan kimia kepada pemerintah Suriah.
“Kami memiliki informasi bahwa provokasi serupa sedang disiapkan di bagian lain dari Suriah termasuk di pinggiran kota Damaskus selatan di mana mereka berencana untuk kembali menanam beberapa substansi dan menuduh pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia,” kata Putin tanpa memberikan bukti seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (12/4/2017).
Rusia selama ini telah memberikan pembelaan kepada pemerintah Basha al-Assad yang telah dituduh meluncurkan serangan senjata kimia di provinsi Idlib. Serangan tersebut menewaskan 87 orang, termasuk anak-anak.
Seorang pejabat senior pemerintah AS menuduh Rusia memulai kampanye misinformasi. Rusia bermaksud untuk “membingungkan dunia” tentang apa yang Washington katakan sebagai penggunaan gas sarin terhadap rakyatnya sendiri.
Berbicara dengan kondisi anonimitas, pejabat tersebut mengatakan bahwa Moskow secara sistematis berusaha membelokkan tuduhan terhadap rezim Assad ke pejuang dan ISIS terhadap semua bukti yang ada. Pejabat itu menambahkan bahwa intelijen AS tidak percaya bahwa ISIS memiliki sarin, gas kimia yang Washington yakin digunakan dalam serangan di kota Khan Sheikhun, yang dikuasai pejuang.
Putin mengatakan Rusia telah mengetahui tentang rencana provokasi untuk menyalahkan serangan kimia kepada pemerintah Suriah.
“Kami memiliki informasi bahwa provokasi serupa sedang disiapkan di bagian lain dari Suriah termasuk di pinggiran kota Damaskus selatan di mana mereka berencana untuk kembali menanam beberapa substansi dan menuduh pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia,” kata Putin tanpa memberikan bukti seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (12/4/2017).
Rusia selama ini telah memberikan pembelaan kepada pemerintah Basha al-Assad yang telah dituduh meluncurkan serangan senjata kimia di provinsi Idlib. Serangan tersebut menewaskan 87 orang, termasuk anak-anak.
Seorang pejabat senior pemerintah AS menuduh Rusia memulai kampanye misinformasi. Rusia bermaksud untuk “membingungkan dunia” tentang apa yang Washington katakan sebagai penggunaan gas sarin terhadap rakyatnya sendiri.
Berbicara dengan kondisi anonimitas, pejabat tersebut mengatakan bahwa Moskow secara sistematis berusaha membelokkan tuduhan terhadap rezim Assad ke pejuang dan ISIS terhadap semua bukti yang ada. Pejabat itu menambahkan bahwa intelijen AS tidak percaya bahwa ISIS memiliki sarin, gas kimia yang Washington yakin digunakan dalam serangan di kota Khan Sheikhun, yang dikuasai pejuang.
(ian)