Misteri S-400 Rusia Tak Cegat 59 Rudal Tomahawk AS Penghajar Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Rusia telah mengerahkan sistem rudal pertahanan canggih S-400 di pangkalan udara Latakia, Suriah. Namun, fungsi sistem perisai rudal Growler ini jadi misteri karena tidak mencegat 59 rudal Tomahawk yang ditembakkan Amerika Serikat (AS) ke pangkalan udara Shayrat, Homs.
Moskow sejatinya tidak sulit untuk mencegat gempuran puluhan rudal jelajah AS yang ditembakkan dari dua kapal perang, USS Porter dan USS Ross pada Jumat dini hari. Sebab, S-400 Rusia diklaim dapat mencegat target pada kisaran 250 mil dan pada ketinggian hingga 90.000 kaki.
Sistem tameng rudal mutakhir itu mulai dikerahkan Rusia ke Suriah sejak pesawat jet tempur Moskow ditembak pesawat tempur Turki November 2015 lalu.
Rudal Tomahawk AS sendiri memiliki jangkauan hingga 690 mil dan dapat mengambil rute rumit untuk mengindari intersepsi atau pencegatan.
Teka-teki Rusia tak tolong Suriah dari gempuran 59 rudal jelajah Tomahawk AS ini masih jadi misteri. Terlebih, pemerintah Presiden Donald Trump telah memberi tahu Rusia sebelum meluncurkan rudal-rudal jelajahnya dengan target pangkalan udara Suriah.
Militer dan pemerintah Rusia tidak menjawab misteri tersebut. Namun, Kremlin menegaskan akan tetap mengaktifkan sistem rudal pertahanan S-400 dan S-300 di Suriah untuk melindungi fasilitas militer Moskow di negeri Presiden Bashar al-Assad tersebut.
“Terlepas dari serangan AS hari ini (Jumat dini hari lalu) di pangkalan udara angkatan udara Suriah, pangkalan udara kami (di Latakia) dan pusat logistik di Tartus dijamin oleh sistem S-300 dan S-400,” kata Viktor Ozerov, pejabat Komite Pertahanan dan Keamanan Rusia kepada Sputnik, yang dikutip semalam (8/4/2017).
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim dapat meningkatkan perlindungan pangkalan udara Suriah menyusul serangan AS. Tapi kementerian ini tidak menjawab mengapa S-400 tidak digunakan untuk mencegat rudal-rudal AS.
Andrei Kortunov, Direktur Dewan Urusan Internasional Rusia mengatakan kepada Interfax; “Risiko konfrontasi militer langsung antara Rusia dan AS telah meningkat secara signifikan. Apakah atau tidak itu bisa mengakibatkan Perang Dunia III? Tergantung pada bagaimana pemimpin bertanggung jawab”.
Komentar tentang menghindari Perang Dunia III itulah yang jadi kemungkinan mengapa sistem pertahanan udara canggih Rusia tidak mencegat rudal-rudal jelajah AS.
Moskow sejatinya tidak sulit untuk mencegat gempuran puluhan rudal jelajah AS yang ditembakkan dari dua kapal perang, USS Porter dan USS Ross pada Jumat dini hari. Sebab, S-400 Rusia diklaim dapat mencegat target pada kisaran 250 mil dan pada ketinggian hingga 90.000 kaki.
Sistem tameng rudal mutakhir itu mulai dikerahkan Rusia ke Suriah sejak pesawat jet tempur Moskow ditembak pesawat tempur Turki November 2015 lalu.
Rudal Tomahawk AS sendiri memiliki jangkauan hingga 690 mil dan dapat mengambil rute rumit untuk mengindari intersepsi atau pencegatan.
Teka-teki Rusia tak tolong Suriah dari gempuran 59 rudal jelajah Tomahawk AS ini masih jadi misteri. Terlebih, pemerintah Presiden Donald Trump telah memberi tahu Rusia sebelum meluncurkan rudal-rudal jelajahnya dengan target pangkalan udara Suriah.
Militer dan pemerintah Rusia tidak menjawab misteri tersebut. Namun, Kremlin menegaskan akan tetap mengaktifkan sistem rudal pertahanan S-400 dan S-300 di Suriah untuk melindungi fasilitas militer Moskow di negeri Presiden Bashar al-Assad tersebut.
“Terlepas dari serangan AS hari ini (Jumat dini hari lalu) di pangkalan udara angkatan udara Suriah, pangkalan udara kami (di Latakia) dan pusat logistik di Tartus dijamin oleh sistem S-300 dan S-400,” kata Viktor Ozerov, pejabat Komite Pertahanan dan Keamanan Rusia kepada Sputnik, yang dikutip semalam (8/4/2017).
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim dapat meningkatkan perlindungan pangkalan udara Suriah menyusul serangan AS. Tapi kementerian ini tidak menjawab mengapa S-400 tidak digunakan untuk mencegat rudal-rudal AS.
Andrei Kortunov, Direktur Dewan Urusan Internasional Rusia mengatakan kepada Interfax; “Risiko konfrontasi militer langsung antara Rusia dan AS telah meningkat secara signifikan. Apakah atau tidak itu bisa mengakibatkan Perang Dunia III? Tergantung pada bagaimana pemimpin bertanggung jawab”.
Komentar tentang menghindari Perang Dunia III itulah yang jadi kemungkinan mengapa sistem pertahanan udara canggih Rusia tidak mencegat rudal-rudal jelajah AS.
(mas)