Pengunjuk Rasa Anti Maduro Bentrok dengan Pasukan Keamanan Venezuela

Rabu, 05 April 2017 - 16:44 WIB
Pengunjuk Rasa Anti...
Pengunjuk Rasa Anti Maduro Bentrok dengan Pasukan Keamanan Venezuela
A A A
CARACAS - Pasukan keamanan Venezuela terlibat bentrokan dengan demonstran anti Presiden Nicolas Maduro di Ibu Kota Caracas. Mereka menggunakan gas air mata, meriam air, dan semprotan merica setelah memblokir aksi protes tersebut.

Bentrokan terjadi setelah pemerintah menutup stasiun kereta bawah tanah, mendirikan pos pemeriksaan dan menutup lokasi aksi protes. Ini merupakan aksi protes terbaru terhadap pemerintah otokratik dan krisis ekonomi yang melumpuhkan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2017).

Dalam bentrokan yang diibaratkan seperti kucing dan tikus di jalan-jalan kecil dan jalan raya, para demonstran yang terdiri dari pemuda membangun barikade. Mereka membakar sampah dan melemparkan batu serta botol ke arah tentara dan polisi. Sejumlah pemimpin oposisi memimpin pemblokiran jalan.

Polisi menggunakan semprotan merica ke kepala Majelis Nasional Julio Borges, dua kali calon presiden Henrique Capriles dan aktivis HAM Lilian Tintori, karena mereka memimpin pengunjuk rasa ke jalan raya dan berdesakan di barikade, kata para saksi mata.

aktivis oposisi mengatakan geng bersenjata geng pro-pemerintah ikut bergabung dan melepaskan tembakan.

"Sekitar 50-100 orang tiba menggunakan sepeda dan mulai menembak di udara," kata pengunjuk rasa Bernardo Sanchez kepada media lokal, mengatakan peluru telah bersarang di pahanya.

Di sebuah jalan, para perempuan berlutut menyanyikan lagu kebangsaan sembari memukul panci dan wajan dari bangunan di dekatnya. Itu dilakukan untuk menunjukkan kemarahan mereka terhadap pemerintah dan menyalahkannya atas resesi yang mendalam yang menyebabkan kekurangan makan dan kebutuhan dasar lainnya.

"Kita akan menyingkirkan mereka tapi kami harus berjuang," kata Jose Zapata, seorang tukang listrik, di mana ia berbaris dengan tongkat di tangannya.

Menghadap salah satu jalan lebar, beberapa warga pro-Maduro dalam sebuah proyek perumahan negara melemparkan sampah ke pengunjuk rasa di bawahnya. Dengan ribuan demonstran keluar di kedua sisi, pendukung presiden melakukan aksi demonstrasi mereka sendiri.

"Mereka ingin intervensi di Venezuela," kata pekerja Kementerian Penjara Juan Aponte, yang mengenakan warna merah dari Partai Sosialis yang berkuasa.

Protes juga dilakukan di kota-kota lain dan direncanakan di seluruh negera itu pada Kamis esok.

Pemerintah menuduh partai oposisi bersekongkol dalam rencana yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkan Maduro, yang telah memerintah Venezuela sejak 2013 kematian Hugo Chavez.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2191 seconds (0.1#10.140)