Pria Asal Kyrgyztan Diduga Pelaku Serangan Bom St Petersburg
A
A
A
MOSKOW - Seorang pria asal Kyrgyztan berusia 22 tahun diduga sebagai pelaku serangan bom di kereta bawah tanah di St Petersburg. Dia diduga menjadi pelaku bom bunuh diri.
Ledakan bom di kereta bawah tanah di stasiun metro Tekhnologichesky Institut pada hari Senin sore menewaskan 11 orang dan melukai sekitar 45 orang lainnya.
Foto paspor pria asal Kyrgyztan itu telah diterbitkan sejumlah media Rusia. Namun, laporan lain menyebut tersangka juga memiliki kewarganegaraan Rusia serta mempunyai paspor Rusia.
Nama tersangka belum diungkap baik oleh pemerintah Rusia. Namun, dari rekaman CCTV, pria itu tampak mengenakan jaket merah dan topi beanie biru. Dia juga membawa ransel di punggungnya.
Juru bicara Komite Negara Kyrgyztan untuk Keamanan Nasional (GKNB) Rahat Sulaimanov kepada Interfax, Selasa (4/4/2017) mengatakan warga Rusia asal Kyrgyztan menjadi sosok di balik ledakan di Petersburg.
”Seseorang asal Kyrgyztan, (yang) sekarang menjadi warga negara Rusia, adalah pelaku yang mungkin melakukan serangan di metro St Petersburg pada tanggal 3 April,” ujar Sulaimanov.
Sulaimanov menambahkan bahwa layanan khusus kedua negara telah bekerjasama untuk menyelidiki kasus tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Kazakhstan membantah bahwa salah satu warganya berada di balik serangan bom di St Petersburg. Bantahan ini muncul setelah warga Kazakhstan disebut media-media Rusia terlibat dalam serangan.
”Sebelumnya, media melaporkan bahwa seorang warga negara Kazakhstan, Aryshev Maksim, lahir pada tahun 1996, diduga terlibat dalam ledakan itu. Saya ingin mengatakan bahwa informasi ini tidak benar,” kata Nurgali Bilisbekov, pejabat Komite Keamanan Nasional Kazakhstan.
Ledakan bom di kereta bawah tanah di stasiun metro Tekhnologichesky Institut pada hari Senin sore menewaskan 11 orang dan melukai sekitar 45 orang lainnya.
Foto paspor pria asal Kyrgyztan itu telah diterbitkan sejumlah media Rusia. Namun, laporan lain menyebut tersangka juga memiliki kewarganegaraan Rusia serta mempunyai paspor Rusia.
Nama tersangka belum diungkap baik oleh pemerintah Rusia. Namun, dari rekaman CCTV, pria itu tampak mengenakan jaket merah dan topi beanie biru. Dia juga membawa ransel di punggungnya.
Juru bicara Komite Negara Kyrgyztan untuk Keamanan Nasional (GKNB) Rahat Sulaimanov kepada Interfax, Selasa (4/4/2017) mengatakan warga Rusia asal Kyrgyztan menjadi sosok di balik ledakan di Petersburg.
”Seseorang asal Kyrgyztan, (yang) sekarang menjadi warga negara Rusia, adalah pelaku yang mungkin melakukan serangan di metro St Petersburg pada tanggal 3 April,” ujar Sulaimanov.
Sulaimanov menambahkan bahwa layanan khusus kedua negara telah bekerjasama untuk menyelidiki kasus tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Kazakhstan membantah bahwa salah satu warganya berada di balik serangan bom di St Petersburg. Bantahan ini muncul setelah warga Kazakhstan disebut media-media Rusia terlibat dalam serangan.
”Sebelumnya, media melaporkan bahwa seorang warga negara Kazakhstan, Aryshev Maksim, lahir pada tahun 1996, diduga terlibat dalam ledakan itu. Saya ingin mengatakan bahwa informasi ini tidak benar,” kata Nurgali Bilisbekov, pejabat Komite Keamanan Nasional Kazakhstan.
(mas)