Jasad dan Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam Tiba di Pyongyang
A
A
A
BEIJING - Para pejabat China mengatakan jasad saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Jong-nam, telah tiba di Pyongyang. Korut telah meminta jasadnya, namun belum mengkonfirmasi identitasnya.
Penyerahan jasad Kim Jong-nam sebagai bagian dari kesepakatan di mana sembilan orang Malaysia sebelumnya dicegah meninggalkan Korut. Kini kesembilan warga Malaysia tersebut telah berada di Tanah Airnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (1/4/2017).
"Jasad warga DPRK yang meninggal di Malaysia dan warga DPRK yang terkait telah kembali ke DPRK hari ini melalui Beijing," kata juru bicara kementerian luar negeri China Lu Kang selama jumpa pers rutin, menggunakan nama resmi Korut, Rakyat Republik Demokratik Korea.
Tiga warga Korut yang terkait adalah para tersangka pembunuhan Kim Jong-nam. Korut diduga mendalangi pembunuhan Kim Jong-nam dengan racun saraf di bandara Kuala Lumpur.
Menurut kepala kepolisian Malaysia, para tersangka diizinkan meninggalkan negara itu karena sebelumnya telah memberikan keterangan. "Kami telah mendapatkan apa pun yang kita inginkan dari mereka dan 'puas' dengan pernyataan," kata Khalid Abu Bakar.
Seperti diketahui, ketegangan antara Malaysia dan Korut diawali oleh tewasnya kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-un, yakni Kim Jong-nam di bandara internasional Kuala Lumpur. Malaysia menuding pemerintah Korut berada di balik pembunuhan Jong-nam.
Kuala Lumpur kemudian melarang warga Korut untuk keluar dari negara mereka, yang direspon langkah yang sama oleh Korut. Setidaknya 13 warga Malaysia "ditahan" Korut, mayoritas dari mereka adalah staf Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang.
Penyerahan jasad Kim Jong-nam sebagai bagian dari kesepakatan di mana sembilan orang Malaysia sebelumnya dicegah meninggalkan Korut. Kini kesembilan warga Malaysia tersebut telah berada di Tanah Airnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (1/4/2017).
"Jasad warga DPRK yang meninggal di Malaysia dan warga DPRK yang terkait telah kembali ke DPRK hari ini melalui Beijing," kata juru bicara kementerian luar negeri China Lu Kang selama jumpa pers rutin, menggunakan nama resmi Korut, Rakyat Republik Demokratik Korea.
Tiga warga Korut yang terkait adalah para tersangka pembunuhan Kim Jong-nam. Korut diduga mendalangi pembunuhan Kim Jong-nam dengan racun saraf di bandara Kuala Lumpur.
Menurut kepala kepolisian Malaysia, para tersangka diizinkan meninggalkan negara itu karena sebelumnya telah memberikan keterangan. "Kami telah mendapatkan apa pun yang kita inginkan dari mereka dan 'puas' dengan pernyataan," kata Khalid Abu Bakar.
Seperti diketahui, ketegangan antara Malaysia dan Korut diawali oleh tewasnya kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-un, yakni Kim Jong-nam di bandara internasional Kuala Lumpur. Malaysia menuding pemerintah Korut berada di balik pembunuhan Jong-nam.
Kuala Lumpur kemudian melarang warga Korut untuk keluar dari negara mereka, yang direspon langkah yang sama oleh Korut. Setidaknya 13 warga Malaysia "ditahan" Korut, mayoritas dari mereka adalah staf Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang.
(ian)