Puluhan Warga Inggris Turun ke Jalan Tolak Brexit
A
A
A
LONDON - Puluhan ribu warga Inggris turun ke jalan di London. Mereka memprotes rencana Inggris untuk menarik diri dari Uni Eropa atau Brexit.
Massa aksi yang bertajuk The Unite for Europe terlihat membawa bendera Uni Eropa. Aksi dilakukan hanya beberapa hari sebelum Inggris akan memulai proses formal memisahkan diri dari 27 negara yang tergabung di Uni Eropa.
Massa demonstran sempat mengheningkan cipta selama empat menit di Parliament Square sebagai penghormatan kepada empat korban tewas dan puluhan luka-luka dalam serangan teror di parlemen. Banyak dari mereka menundukkan kepala saat Big Ben berdentang dan menempatkan bunga di pintu gerbang Parlemen untuk menghormati pada korban seperti dikutip dari ABC News, Minggu (26/3/2017).
Pihak kepolisian tidak bisa memberikan perkiraan jumlah orang yang ikut dalam aksi itu. Namun, pihak penyelenggara mengatakan lebih dari 25 ribu orang hadir dalam aksi itu. Ada juga aksi anti Brexit yang lebih kecil di Edinburgh, Skotlandia.
Pihak penyelenggara aksi terpaksa menunda demonstrasi yang telah direncanakan lama akibat serangan teror London. Hal itu dilakukan untuk menghindari memberikan tekanan ekstra kepada polisi Inggris. Namun, pada akhirnya aksi tersebut tetap dilakukan.
Pemimpin Demokrat Liberal Tim Farron mengatakan kepada orang banyak bahwa "demokrasi harus jalan terus" meskipun ada serangan tersebut. "Kami berdiri menentang serangan itu," katanya.
Perdana Menteri Theresa May berencana untuk mengaktifkan Pasal 50 perjanjian Uni Eropa pada hari Rabu mendatang. Pasal 50 perjanjian Uni Eropa adalah yang mengatur proses Brexit. Negosiasi untuk mengaktifkannya setidaknya dua tahun.
Inggris pada referendum 23 Juni sepakat untuk meninggalkan Uni Eropa.
Massa aksi yang bertajuk The Unite for Europe terlihat membawa bendera Uni Eropa. Aksi dilakukan hanya beberapa hari sebelum Inggris akan memulai proses formal memisahkan diri dari 27 negara yang tergabung di Uni Eropa.
Massa demonstran sempat mengheningkan cipta selama empat menit di Parliament Square sebagai penghormatan kepada empat korban tewas dan puluhan luka-luka dalam serangan teror di parlemen. Banyak dari mereka menundukkan kepala saat Big Ben berdentang dan menempatkan bunga di pintu gerbang Parlemen untuk menghormati pada korban seperti dikutip dari ABC News, Minggu (26/3/2017).
Pihak kepolisian tidak bisa memberikan perkiraan jumlah orang yang ikut dalam aksi itu. Namun, pihak penyelenggara mengatakan lebih dari 25 ribu orang hadir dalam aksi itu. Ada juga aksi anti Brexit yang lebih kecil di Edinburgh, Skotlandia.
Pihak penyelenggara aksi terpaksa menunda demonstrasi yang telah direncanakan lama akibat serangan teror London. Hal itu dilakukan untuk menghindari memberikan tekanan ekstra kepada polisi Inggris. Namun, pada akhirnya aksi tersebut tetap dilakukan.
Pemimpin Demokrat Liberal Tim Farron mengatakan kepada orang banyak bahwa "demokrasi harus jalan terus" meskipun ada serangan tersebut. "Kami berdiri menentang serangan itu," katanya.
Perdana Menteri Theresa May berencana untuk mengaktifkan Pasal 50 perjanjian Uni Eropa pada hari Rabu mendatang. Pasal 50 perjanjian Uni Eropa adalah yang mengatur proses Brexit. Negosiasi untuk mengaktifkannya setidaknya dua tahun.
Inggris pada referendum 23 Juni sepakat untuk meninggalkan Uni Eropa.
(ian)