Turki Sebut Belanda Ibukota Fasisme

Senin, 13 Maret 2017 - 18:53 WIB
Turki Sebut Belanda Ibukota Fasisme
Turki Sebut Belanda Ibukota Fasisme
A A A
ANKARA - Ketegangan antara Turki dan Belanda tampaknya masih belum akan mereda dalam waktu dekat. Ini terlihat dari masih adanya perang kata-kata antara kedua negara anggota NATO tersebut.
Serangan kata-kata terbaru dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Dimana, Cavusoglu menyebut Belanda sebagai ibukota Fasisme di dunia.
"Belanda, yang disebut "ibukota demokrasi dunia", dan saya mengatakan ini dalam tanda kutip karena mereka sebenarnya ibukota fasisme," kata Cavusoglu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (13/3).
Ketegangan diplomatik antara Turki dan Belanda bermula saat saat Belanda melarang Cavusoglu mendarat di Rotterdam. Situasi memburuk saat Menteri Urusan Keluarga Turki, Fatma Betul Sayan dilarang masuk ke Konsulat Turki di Rotterdam oleh otoritas keamanan Belanda.
Cavusoglu datang ke Belanda untuk melakukan kampanye di depan warga Turki di negara tersebut mengenai referendum perubahan konstituasi di Turki. Hal yang sama juga dilakukan oleh Sayan.
Referendum di Turki rencananya akan digelar pada pertengan April mendatang. Sebelum insiden dengan Belanda terjadi, Turki telah menyatakan kecurigaan adanya sejumlah negara Eropa yang berusaha untuk campur tangan dalam referendum tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2976 seconds (0.1#10.140)