Prancis Minta Turki dan Belanda Redam Ketegangan

Minggu, 12 Maret 2017 - 22:54 WIB
Prancis Minta Turki...
Prancis Minta Turki dan Belanda Redam Ketegangan
A A A
PARIS - Pemerintah Prancis mendesak Turki dan sejumlah negara Uni Eropa (UE), khususnya dengan Belanda untuk meredam ketegangan yang ada. Turki terlibat ketegangan dengan Belanda, dan sejumlah negara Eropa yang melarang adanya kampanye terkait referendum di Turki.
Sebelum tegang dengan Belanda, Turki terlebih dahulu bersitegang dengan Jerman. Ankara menilai Berlin sedang berusaha untuk campur tangan dalam proses referendum yang rencananya akan berlangsung pada April mendatang.Sementara dengan Belanda, Ketegangan bermula saat saat Belanda melarang Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mendarat di Rotterdam. Situasi memburuk saat Menteri Urusan Keluarga Turki, Fatma Betul Sayan dilarang masuk ke Konsulat Turki di Rotterdam oleh otoritas keamanan Belanda.
"Mengingat ketegangan saat ini antara Turki dan beberapa negara anggota Uni Eropa, Prancis mendesak agar adanya de-eskalasi situasi. Kami ini juga menyerukan kepada otoritas Turki untuk menghindari ekses dan provokasi," kata Kementerian Luar Negeri Prancis.
Sementara itu, terkait dengan rencana Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu untuk melakukan kampanye di Prancis. Paris menyebut mereka tidak memiliki alasan untuk melarang Cavusoglu berbicara di hadapan warga Turki yang berada di Prancis.
"Dengan tidak adanya ancaman terhadap ketertiban umum, tidak ada alasan untuk melarang pertemuan itu," sambung kementerian itu, seperti dilansir Reuters pada Minggu (12/3).
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5852 seconds (0.1#10.140)