AS Sebar Sistem Rudal THAAD Dinilai Provokasi Melawan Rusia

Rabu, 08 Maret 2017 - 03:15 WIB
AS Sebar Sistem Rudal...
AS Sebar Sistem Rudal THAAD Dinilai Provokasi Melawan Rusia
A A A
MOSKOW - Rusia dan China bereaksi keras atas kenekatan Amerika Serikat (AS) menyebarkan sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Seoul, Korea Selatan mulai kemarin. Seorang pejabat Rusia menilai langkah AS menyebarkan tameng rudal canggih itu sebagai provokasi untuk melawan Rusia.

Victor Ozerov, pemimpin Komite Pertahanan dan Keamanan Parlemen Rusia mengatakan penyebaran sistem rudal pertahanan THAAD di Seoul oleh AS bisa menjadi langkah lebih lanjut terhadap Rusia.

”Ini merupakan provokasi lain (dalam) melawan Rusia. Di bawah kedok ancaman Korea Utara (Korut), jka mereka tidak ingin menutup ‘cincin’ di sekitar Rusia, maka setidaknya mengepung dari barat dan timur,” kata Ozerov kepada wartawan yang dikutip dari Interfax, Rabu (8/3/2017).

Baca Juga: AS Mulai Sebar Sistem Anti-Rudal THAAD di Korsel

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan penyebaran sistem rudal pertahanan THAAD oleh AS yang klaim untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea akan menuju ke jalan buntu.

Reaksi perlawanan juga disuarakan China. Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang penyebaran sistem rudal pertahanan THAAD oleh AS di Seoul. China telah berulang kali mencatat bahwa penyebaran THAAD bisa merusak kemampuan rudal balistik Beijing.

Sebelumnya, Komando Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi bahwa AS telah memulai penyebaran sistem rudal pertahanan THAAD di Seoul. Alasan penyebaran untuk melawan ancaman serangan rudal balistik Korut terhadap Korea Selatan.

”Tindakan provokasi lanjutan dari Korut dengan menyertakan beberapa rudal dalam peluncuran kemarin, hanya mengonfirmasi kehati-hatian dari keputusan aliansi kami pada tahun lalu untuk menyebarkan THAAD ke Korsel,” kata Komandan Pasifik AS, Laksamana Harry Harris, seperti dikutip Reuters.

THAAD adalah sistem rudal pertahanan yang dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah. Pengembang THAAD adalah Lockheed Martin, sebuah kontraktor pertahanan AS.

Sistem rudal THAAD menggunakan teknologi pencari inframerah untuk menemukan target dan meledakkannya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)