Dubes China: AS dan Jepang Sengaja Anggap Beijing Musuh
A
A
A
BEIJING - Duta Besar (Dubes) China untuk Jepang Cheng Yonghua mengatakan, Washington dan Tokyo sengaja menggambarkan Beijing sebagai musuh untuk memperkuat aliansi keamanan mereka, Menurutnya, Amerika Serikat (AS) dan Jepang menggunakan pola pikir Perang Dingin untuk ungkapkan ketidakpuasannya terhadap China.
”Kedengarannya seperti Jepang dan AS sengaja menjadikan China sebagai musuh mereka dan berkata ‘Mari kita bergandengan tangan dan pergi (melawan) China,” kata Cheng, seperti dilaporkan Kyodo, Sabtu (4/3/2017).
Diplomat China ini mengkritik kesepakatan AS dan Jepang yang ingin lebih meningkatkan kerjasama bilateral untuk aliansi keamanannya. Diplomasi seperti itu, ujar dia, bertentangan dengan janji Tokyo yang ingin memperbaiki hubungan dengannya dengan Beijing.
“Aliansi Jepang dan AS berkembang dalam pola pikir Perang Dingin,” katanya. ”Terus terang, saya tidak puas dengan apa yang dilakukan pihak Jepang sejak Januari,” lanjut Cheng mengacu pada hubungan China dan Jepang.
Presiden AS Donald Trump pada bulan Februari lalu meyakinkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pertemuan di Washington bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk mempertahankan aliansi keamanan kedua negara. Komitmen itu mencakup dukungan AS terhadap Jepang terkait sengketa sejumlah pulau di Laut China Timur.
Pemimpin Jepang juga berjanji bahwa negaranya akan memainkan peran lebih besar dalam operasi pertahanan dan keamanan bersama.
Untuk memantapkan janji mereka, penasihat keamanan senior kedua negara dijadwalkan akan bertemu pekan ini untuk membahas koordinasi tentang upaya-upaya baru.
Menurut laporan Nikkei, Shotaro Yachi, Kepala Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Jepang, dan H.R. McMaster, Penasihat Keamanan Nasional Donald Trump, dilaporkan telah mencapai kesepakatan selama pertemuan mereka di Washington.
”Kedengarannya seperti Jepang dan AS sengaja menjadikan China sebagai musuh mereka dan berkata ‘Mari kita bergandengan tangan dan pergi (melawan) China,” kata Cheng, seperti dilaporkan Kyodo, Sabtu (4/3/2017).
Diplomat China ini mengkritik kesepakatan AS dan Jepang yang ingin lebih meningkatkan kerjasama bilateral untuk aliansi keamanannya. Diplomasi seperti itu, ujar dia, bertentangan dengan janji Tokyo yang ingin memperbaiki hubungan dengannya dengan Beijing.
“Aliansi Jepang dan AS berkembang dalam pola pikir Perang Dingin,” katanya. ”Terus terang, saya tidak puas dengan apa yang dilakukan pihak Jepang sejak Januari,” lanjut Cheng mengacu pada hubungan China dan Jepang.
Presiden AS Donald Trump pada bulan Februari lalu meyakinkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pertemuan di Washington bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk mempertahankan aliansi keamanan kedua negara. Komitmen itu mencakup dukungan AS terhadap Jepang terkait sengketa sejumlah pulau di Laut China Timur.
Pemimpin Jepang juga berjanji bahwa negaranya akan memainkan peran lebih besar dalam operasi pertahanan dan keamanan bersama.
Untuk memantapkan janji mereka, penasihat keamanan senior kedua negara dijadwalkan akan bertemu pekan ini untuk membahas koordinasi tentang upaya-upaya baru.
Menurut laporan Nikkei, Shotaro Yachi, Kepala Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Jepang, dan H.R. McMaster, Penasihat Keamanan Nasional Donald Trump, dilaporkan telah mencapai kesepakatan selama pertemuan mereka di Washington.
(mas)