Banjir Terjang Cile, 3 Tewas
A
A
A
SANTIAGO - Sedikitnya tiga orang tewas dan 19 orang lainnya hilang setelah hujan lebat di Cile selama akhir pekan lalu. Hujan deras itu mengakibatkan tanah longsor dan krisis air bersih di negara Amerika Selatan tersebut. Hujan deras mengakibatkan air sungai meluap di lembah dekat ibu kota Cile, Santiago.
“Banjir mengisolasi 373 orang,” ungkap Badan Darurat Onemi kemarin, dikutip kantor berita Reuters. Suplai air minum untuk lebih satu juta rumah tangga di Santiago pun terkena dampaknya. Perusahaan penyedia air bersih Aguas Andinas menyatakan hujan membuat pihaknya kesulitan melakukan perbaikan sarana yang rusak.
“Tim darurat bekerja di lapangan untuk membantu warga yang terisolasi dan memulihkan kembali suplai air secepat mungkin,” kata Presiden Cile Michelle Bachelet melalui Twitter. Otoritas menjelaskan, tanah longsor mengakibatkan sungai utara terkontaminasi sehingga otoritas menghentikan suplai air bersih.
“Kita bicara tentang 1,45 juta rumah yang terpengaruh penghentian suplai air, yang totalnya ada di 30 distrik Santiago,” papar Gubernur Claudio Orrego. Dia menjelaskan, pemutusan suplai air memengaruhi lebih dari 60% populasi kota yang mencapai 6,5 juta jiwa.
Artinya, 3,9 juta orang terkena dampak pemutusan suplai air tersebut. Sejumlah orang menuju supermarket untuk memborong air minum dalam kemasan. “Kami masih tidak tahu kapan air minum akan kembali lancar. Kami tak dapat menjamin layanan hingga Sungai Maipo bersih,” kata Orrego. Otoritas memerintahkan restoran dan bisnis yang tak memiliki air minum untuk tutup.
Mereka juga meliburkan sekolah-sekolah kemarin. Di wilayah O’Higgins, Santiago selatan, gadis 12 tahun tewas saat tanah longsor menyapu mobilnya saat dalam perjalanan. Di lembah San Jose de Maipo, tim darurat membersihkan longsor yang menutupi jalan sebelum warga dapat dievakuasi menuju dataran lebih rendah.
Hujan lebat juga mengakibatkan banjir di Santiago bagian timur. “Banjir menghanyutkan beberapa jembatan dan mengakibatkan 1.200 orang terisolasi di provinsi Cordillera,” ungkap Gubernur Vanessa Marimon. Total sebanyak 3.300 orang terisolasi akibat banjir di berbagai wilayah Cile.
“Banjir mengisolasi 373 orang,” ungkap Badan Darurat Onemi kemarin, dikutip kantor berita Reuters. Suplai air minum untuk lebih satu juta rumah tangga di Santiago pun terkena dampaknya. Perusahaan penyedia air bersih Aguas Andinas menyatakan hujan membuat pihaknya kesulitan melakukan perbaikan sarana yang rusak.
“Tim darurat bekerja di lapangan untuk membantu warga yang terisolasi dan memulihkan kembali suplai air secepat mungkin,” kata Presiden Cile Michelle Bachelet melalui Twitter. Otoritas menjelaskan, tanah longsor mengakibatkan sungai utara terkontaminasi sehingga otoritas menghentikan suplai air bersih.
“Kita bicara tentang 1,45 juta rumah yang terpengaruh penghentian suplai air, yang totalnya ada di 30 distrik Santiago,” papar Gubernur Claudio Orrego. Dia menjelaskan, pemutusan suplai air memengaruhi lebih dari 60% populasi kota yang mencapai 6,5 juta jiwa.
Artinya, 3,9 juta orang terkena dampak pemutusan suplai air tersebut. Sejumlah orang menuju supermarket untuk memborong air minum dalam kemasan. “Kami masih tidak tahu kapan air minum akan kembali lancar. Kami tak dapat menjamin layanan hingga Sungai Maipo bersih,” kata Orrego. Otoritas memerintahkan restoran dan bisnis yang tak memiliki air minum untuk tutup.
Mereka juga meliburkan sekolah-sekolah kemarin. Di wilayah O’Higgins, Santiago selatan, gadis 12 tahun tewas saat tanah longsor menyapu mobilnya saat dalam perjalanan. Di lembah San Jose de Maipo, tim darurat membersihkan longsor yang menutupi jalan sebelum warga dapat dievakuasi menuju dataran lebih rendah.
Hujan lebat juga mengakibatkan banjir di Santiago bagian timur. “Banjir menghanyutkan beberapa jembatan dan mengakibatkan 1.200 orang terisolasi di provinsi Cordillera,” ungkap Gubernur Vanessa Marimon. Total sebanyak 3.300 orang terisolasi akibat banjir di berbagai wilayah Cile.
(esn)