Ancaman Serangan ISIS Lebih Dahsyat Ketimbang IRA
Minggu, 26 Februari 2017 - 17:48 WIB
Ancaman Serangan ISIS Lebih Dahsyat Ketimbang IRA
A
A
A
LONDON - Militan ISIS disebut bisa menimbulkan ancaman lebih dahsyat bagi Inggris di banding ancaman kelompok IRA selama kampanye serangan bom di tahun 1970-an. Demikian pernyataan pengamat hukum teror Inggris.
Max Hill QC, pengulas independen hukum terorisme, memperingatkan bahwa rencana serangan kelompok ISIS terhadap kota-kota di Inggris mempunyai risiko yang sangat besar. Meski begitu, Hill memuji tingkat keberhasilan intelijen untuk menggalkan rencana aksi teror sejak pemboman London pada 2005 lalu.
"Saya pikir intensitas dan potensi frekuensi dari rencana serius, dengan maksud menyerang membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa dari ras apapun atau warna kulit di daerah metropolitan, merupakan risiko yang sangat besar yang tidak bisa kita abaikan," kata Hill.
"Jadi saya pikir tidak diragukan lagi risiko yang signifikan sedang berlangsung yang setidaknya sama besarnya seperti ancaman ke London pada tahun 70-an saat militan IRA aktif melakukan pemboman," imbuhnya seperti dikutip dari AOL, Minggu (26/2/2017).
IRA adalah organisasi paramiliter yang mengiginkan persatuan Irlandia. Mereka meyakini bahwa hal ini akan tercapai hanya dengan melakukan aksi kekerasan terhadap kekuasaan Inggris Raya di Irlandia Utara. Lebih dari 50 orang tewas oleh serangan IRA di Inggris selama tahun 1970 saja.
Sementara ISIS belum melakukan serangan di daratan Inggris. Namun, serangan militannya telah menelan korban jiwa di Eropa termasuk serangan pada November 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang.
Max Hill QC, pengulas independen hukum terorisme, memperingatkan bahwa rencana serangan kelompok ISIS terhadap kota-kota di Inggris mempunyai risiko yang sangat besar. Meski begitu, Hill memuji tingkat keberhasilan intelijen untuk menggalkan rencana aksi teror sejak pemboman London pada 2005 lalu.
"Saya pikir intensitas dan potensi frekuensi dari rencana serius, dengan maksud menyerang membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa dari ras apapun atau warna kulit di daerah metropolitan, merupakan risiko yang sangat besar yang tidak bisa kita abaikan," kata Hill.
"Jadi saya pikir tidak diragukan lagi risiko yang signifikan sedang berlangsung yang setidaknya sama besarnya seperti ancaman ke London pada tahun 70-an saat militan IRA aktif melakukan pemboman," imbuhnya seperti dikutip dari AOL, Minggu (26/2/2017).
IRA adalah organisasi paramiliter yang mengiginkan persatuan Irlandia. Mereka meyakini bahwa hal ini akan tercapai hanya dengan melakukan aksi kekerasan terhadap kekuasaan Inggris Raya di Irlandia Utara. Lebih dari 50 orang tewas oleh serangan IRA di Inggris selama tahun 1970 saja.
Sementara ISIS belum melakukan serangan di daratan Inggris. Namun, serangan militannya telah menelan korban jiwa di Eropa termasuk serangan pada November 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang.
(ian)
