Pendiri Firma Hukum Panama Papers Ditangkap
A
A
A
PANAMA CITY - Jaksa Agung Panama mengatakan dua pendiri firma hukum skandal Panama Papers, Mossack Fonseca, ditangkap. Keduanya didakwa atas tuduhan pencucian uang dalam kasus yang diduga terkait dengan skandal korupsi di Brazil.
Pendiri perusahaan Jurgen Mossack dan Ramon Fonseca ditahan karena risiko mereka mungkin mencoba untuk meninggalkan negara. Pada hari Kamis, jaksa menggerebek kantor Mossack Fonseca mencari bukti, dan rumah-rumah pendiri perusahaan digeledah pada hari Jumat seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/2/2017).
"Informasi yang dikumpulkan sejauh ini mengidentifikasi perusahaan Panama sebagai organisasi kriminal yang didedikasikan untuk menyembunyikan aset atau uang dari asal-usul yang mencurigakan," kata Jaksa Agung Kenia Porcell.
Porcell mengatakan penyelidikan yang dilakukan selama satu tahun yang berujung pada penangkapan keduanya telah dibantu jaksa di Brazil, Peru, Ekuador, Kolombia, Swiss dan Amerika Serikat.
Fonseca, mantan penasehat presiden di Panama, sebelumnya telah membantah bahwa perusahaannya memiliki kaitan dengan perusahaan rekayasa Brasil Odebrecht. Perusahaan ini mengaku menyuap pejabat di Panama dan negara-negara lain untuk mendapatkan kontrak-kontrak pemerintah di wilayah tersebut antara tahun 2010 dan 2014.
"Penyelidikan pada prinsipnya tidak berhubungan dengan Odebrecht, tetapi untuk kasus Lava Jato," kata Porcell, mengacu penyelidikan yang berpusat pada Brasil perusahaan minyak milik negara Petrobras.
Fonseca juga membantah hubungan apapun dengan kasus Lava Jato.
Menyusul penangkapan itu pengacara Mossack Fonseca, Elias Solano, menyebut tuduhan terhadap kliennya "lemah" dan mengatakan ia akan menantang bukti yang diajukan terhadap kliennya.
Sebuah sumber di kantor kejaksaan mengatakan kepada Reuters bahwa pengacara ketiga teridentifikasi dengan perusahaan juga telah ditangkap, sementara keempat menghadapi surat perintah penangkapan, namun keberadaannya tidak diketahui.
Kedua pengacara tambahan tidak disebutkan oleh Porcell.
Mossack Fonseca mencuri perhatian dunia dalam kasus Panama Papers, yang melibatkan jutaan dokumen milik firma hukum itu yang dicuri dan bocor ke media pada Aprol 2016. Dampak dari kebocoran itu memicu skandal global setelah banyak dokumen rinci bagaimana digunakan perusahaan-perusahaan offshore yang kaya dan kuat untuk menyembunyikan uang dan berpotensi menghindari pajak.
Pendiri perusahaan Jurgen Mossack dan Ramon Fonseca ditahan karena risiko mereka mungkin mencoba untuk meninggalkan negara. Pada hari Kamis, jaksa menggerebek kantor Mossack Fonseca mencari bukti, dan rumah-rumah pendiri perusahaan digeledah pada hari Jumat seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/2/2017).
"Informasi yang dikumpulkan sejauh ini mengidentifikasi perusahaan Panama sebagai organisasi kriminal yang didedikasikan untuk menyembunyikan aset atau uang dari asal-usul yang mencurigakan," kata Jaksa Agung Kenia Porcell.
Porcell mengatakan penyelidikan yang dilakukan selama satu tahun yang berujung pada penangkapan keduanya telah dibantu jaksa di Brazil, Peru, Ekuador, Kolombia, Swiss dan Amerika Serikat.
Fonseca, mantan penasehat presiden di Panama, sebelumnya telah membantah bahwa perusahaannya memiliki kaitan dengan perusahaan rekayasa Brasil Odebrecht. Perusahaan ini mengaku menyuap pejabat di Panama dan negara-negara lain untuk mendapatkan kontrak-kontrak pemerintah di wilayah tersebut antara tahun 2010 dan 2014.
"Penyelidikan pada prinsipnya tidak berhubungan dengan Odebrecht, tetapi untuk kasus Lava Jato," kata Porcell, mengacu penyelidikan yang berpusat pada Brasil perusahaan minyak milik negara Petrobras.
Fonseca juga membantah hubungan apapun dengan kasus Lava Jato.
Menyusul penangkapan itu pengacara Mossack Fonseca, Elias Solano, menyebut tuduhan terhadap kliennya "lemah" dan mengatakan ia akan menantang bukti yang diajukan terhadap kliennya.
Sebuah sumber di kantor kejaksaan mengatakan kepada Reuters bahwa pengacara ketiga teridentifikasi dengan perusahaan juga telah ditangkap, sementara keempat menghadapi surat perintah penangkapan, namun keberadaannya tidak diketahui.
Kedua pengacara tambahan tidak disebutkan oleh Porcell.
Mossack Fonseca mencuri perhatian dunia dalam kasus Panama Papers, yang melibatkan jutaan dokumen milik firma hukum itu yang dicuri dan bocor ke media pada Aprol 2016. Dampak dari kebocoran itu memicu skandal global setelah banyak dokumen rinci bagaimana digunakan perusahaan-perusahaan offshore yang kaya dan kuat untuk menyembunyikan uang dan berpotensi menghindari pajak.
(ian)