Polandia dan Jerman Sebar Tentara di Perbatasan, Rusia Kesal
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengaku geram dengan penyebaran pasukan Jerman, Polandia, dan negara Baltik di dekat perbatasan Rusia. Penyebaran pasukan itu adalah bagian dari operasi NATO di kawasan Eropa timur dan Baltik.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexei Meshkov menyatakan, Moskow menganggap penyebaran pasukan tersebut sebagai sebuah ancaman. Dia mengatakan, pihaknya mengawasi dengan dekat setiap penyebaran dan pergerakan pasukan serta alat-alat militer asing di wilayah perbatasan Rusia.
"Penyebaran ini tentu saja ancaman bagi kami. Dan, bagi yang mengatakan hal itu akan segera berakhir, Kami tidak memiliki informasi tersebut. Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II kami melihat tentara Jerman di sepanjang perbatasan kami," kata Meshkov, seperti dilansir Reuters pada Kamis (9/2).
Sebelumnya, Rusia juga memandang Rumania yang menjadi pos NATO sebagai ancaman, karena menjadi elemen dari perisai anti rudal Amerika Serikat (AS).
Pernyataan ini muncul setelah NATO menyebarkan ribuan tentara dan persenjataan berat ke Polandia, negara-negara Baltik dan tenggara Eropa. Ini adalah penumpukan militer terbesar sejak Perang Dingin.
Para pejabat AS dan NATO mengatakan, langkah ini diperlukan untuk memberikan keamanan dan jaminan tambahan ke negara-negara Eropa, setelah aneksasi Krimea Ukraina oleh Rusia pada 2014 lalu. Tetapi, Rusia mengatakan itu adalah bagian dari strategi agresif pada perbatasannya.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexei Meshkov menyatakan, Moskow menganggap penyebaran pasukan tersebut sebagai sebuah ancaman. Dia mengatakan, pihaknya mengawasi dengan dekat setiap penyebaran dan pergerakan pasukan serta alat-alat militer asing di wilayah perbatasan Rusia.
"Penyebaran ini tentu saja ancaman bagi kami. Dan, bagi yang mengatakan hal itu akan segera berakhir, Kami tidak memiliki informasi tersebut. Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II kami melihat tentara Jerman di sepanjang perbatasan kami," kata Meshkov, seperti dilansir Reuters pada Kamis (9/2).
Sebelumnya, Rusia juga memandang Rumania yang menjadi pos NATO sebagai ancaman, karena menjadi elemen dari perisai anti rudal Amerika Serikat (AS).
Pernyataan ini muncul setelah NATO menyebarkan ribuan tentara dan persenjataan berat ke Polandia, negara-negara Baltik dan tenggara Eropa. Ini adalah penumpukan militer terbesar sejak Perang Dingin.
Para pejabat AS dan NATO mengatakan, langkah ini diperlukan untuk memberikan keamanan dan jaminan tambahan ke negara-negara Eropa, setelah aneksasi Krimea Ukraina oleh Rusia pada 2014 lalu. Tetapi, Rusia mengatakan itu adalah bagian dari strategi agresif pada perbatasannya.
(esn)