Koran Jerman: Iran Uji Tembak Rudal Jelajah Berkemampuan Nuklir
A
A
A
BERLIN - Koran Jerman, Die Welt, melaporkan bahwa Iran telah menguji tembak rudal jelajah yang diberi nama “Soumar” yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Laporan ini muncul setelah Iran menguji tembak rudal balistik jarak menengah pada hari Minggu.
Laporan surat kabar Jerman itu bersumber dari para agen intelijen. Tapi, badan intelijen Jerman atau BND menolak mengonfirmasi laporan tersebut.
Pemerintah Iran juga menolak mengomentari laporan uji tembak rudal jelajah berkemampuan nuklir tersebut.
Menurut laporan Die Welt, rudal jelajah Sumar merupakan rudal yang dibangun di Iran. Rudal ini pernah melesat sejauh 600km saat uji tembak pertama kali dilakukan.
Masih menurut laporan media tersebut, rudal Soumar diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir dengan jangkauan antara 2.000 sampai 3.000km.
Rudal jelajah lebih sulit untuk dilawan ketimbang rudal balistik karena dapat terbang di ketinggian yang rendah dan dapat menghindari radar musuh. Rudal jelajah dirancang untuk mengacaukan sistem rudal pertahanan musuh.
Iran melalui Menteri Pertahanan Hossein Dehghan mengakui militernya menguji tembak rudal balistik jarak menengah seperti yang dituduhkan Amerika Serikat (AS). Namun, dia membantah bahwa uji tembak rudal balistik jarak menengah itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan kesepakatan nuklir.
”Tes baru-baru ini sejalan dengan rencana kami dan kami tidak akan mengizinkan negara asing untuk mencampuri urusan pertahanan kami,” kata Dehghan.
”Tes tersebut tidak melanggar kesepakatan nuklir atau resolusi DK PBB nomor 2231,” imbuh Menhan Dehghan.
Laporan surat kabar Jerman itu bersumber dari para agen intelijen. Tapi, badan intelijen Jerman atau BND menolak mengonfirmasi laporan tersebut.
Pemerintah Iran juga menolak mengomentari laporan uji tembak rudal jelajah berkemampuan nuklir tersebut.
Menurut laporan Die Welt, rudal jelajah Sumar merupakan rudal yang dibangun di Iran. Rudal ini pernah melesat sejauh 600km saat uji tembak pertama kali dilakukan.
Masih menurut laporan media tersebut, rudal Soumar diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir dengan jangkauan antara 2.000 sampai 3.000km.
Rudal jelajah lebih sulit untuk dilawan ketimbang rudal balistik karena dapat terbang di ketinggian yang rendah dan dapat menghindari radar musuh. Rudal jelajah dirancang untuk mengacaukan sistem rudal pertahanan musuh.
Iran melalui Menteri Pertahanan Hossein Dehghan mengakui militernya menguji tembak rudal balistik jarak menengah seperti yang dituduhkan Amerika Serikat (AS). Namun, dia membantah bahwa uji tembak rudal balistik jarak menengah itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan kesepakatan nuklir.
”Tes baru-baru ini sejalan dengan rencana kami dan kami tidak akan mengizinkan negara asing untuk mencampuri urusan pertahanan kami,” kata Dehghan.
”Tes tersebut tidak melanggar kesepakatan nuklir atau resolusi DK PBB nomor 2231,” imbuh Menhan Dehghan.
(mas)