JCPOA Tidak Cukup, Jerman Ingin Kesepakatan Nuklir 'Plus' dengan Iran

Jum'at, 04 Desember 2020 - 20:19 WIB
loading...
JCPOA Tidak Cukup, Jerman...
Jerman ingin kesepakatan nuklir plus dengan Iran. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BERLIN - Jerman menginginkan kesepakatan nuklir alternatif yang lebih luas dengan Iran sebagai pengganti dari perjanjian yang ada yang tidak lagi cukup. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.

"Diperlukan suatu bentuk 'perjanjian nuklir plus', yang juga terletak pada kepentingan kami. Kami memiliki harapan yang jelas untuk Iran: tidak ada senjata nuklir, tetapi juga tidak ada program rudal balistik yang mengancam seluruh kawasan," ujar Mass dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Der Spiegel.

"Iran juga harus memainkan peran lain di wilayah tersebut," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (4/12/2020).



Maas mengatakan bahwa kesepakatan yang lebih luas diperlukan karena Iran tidak dapat dipercaya. (Baca juga: Prancis Sebut Serangan Houthi Terhadap Saudi Bagian Proxy Iran )

Komentar Maas muncul ketika Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berbicara di konferensi virtual MED 2020 dengan mengatakan bahwa Iran menolak untuk menegosiasikan ulang JCPOA, kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015 lalu.

Zarif menggarisbawahi bahwa Iran mempertahankan hak penuhnya untuk mengurangi komitmennya di bawah perjanjian tersebut. Ia juga menuduh pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan tersebut gagal mematuhi kewajiban mereka berdasarkan pakta tersebut.

Kesepakatan tersebut, yang dijuluki Rencana Aksi Komprehensif Bersama, ditandatangani pada 2015 oleh Iran, China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa.

Namun, Presiden Trump menarik AS dari kesepakatan itu pada 2018 dibarengi dengan penjatuhan sejumlah sanksi.

Setahun kemudian Iran mulai secara bertahap melonggarkan komitmennya di bawah JCPOA dan saat ini memperkaya uranium pada tingkat di atas yang disepakati dalam kesepakatan itu.

Baru-baru ini, Teheran mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan Iran untuk memproduksi setidaknya 120 kilogram uranium yang diperkaya 20 persen setiap tahun, dengan uranium tingkat senjata ditingkatkan ke tingkat pengayaan lebih dari 20 persen. (Baca juga: Parlemen Iran Sahkan UU Pengayaan Uranium Dekati Level Senjata Nuklir )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Tanda Kehancuran NATO...
3 Tanda Kehancuran NATO di Depan Mata, Salah Satunya Potensi Penarikan Diri Anggota Kunci
Benarkah Trump Bisa...
Benarkah Trump Bisa Lumpuhkan Seluruh Jet Tempur Siluman F-35 Eropa Hanya dengan Pencet Tombol?
Jerman Ogah Memiliki...
Jerman Ogah Memiliki Senjata Nuklir, Pilih Andalkan Prancis dan Inggris
5 Senjata Baru yang...
5 Senjata Baru yang Dipamerkan Iran untuk Menggertak Zionis, dari Kota Rudal hingga Drone Terbaru
Musuh-musuh utama AS...
Musuh-musuh utama AS dan NATO Gelar Latihan Perang
Disurati Trump dengan...
Disurati Trump dengan Ancaman Aksi Militer, Ini Respons Ayatollah Khamenei
Marah, Donald Trump...
Marah, Donald Trump Pertimbangkan Tarik 35.000 Tentara AS dari Jerman
5 Negara NATO dengan...
5 Negara NATO dengan Militer Terkuat Jika Amerika Serikat Keluar, Siapa Saja?
Trump Surati Pemimpin...
Trump Surati Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei, Desak Perundingan Nuklir
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved