Warga Irak dan Yaman Ditendang dari Penerbangan ke AS
A
A
A
KAIRO - Setidaknya enam warga Irak dan satu penumpang asal Yaman dilaporkan dilarang terbang dari Kairo ke New York. Mereka tidak dapat terbang seiring pemberlakuan perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Menurut sumber-sumber di Kairo,Para penumpang tersebut tiba di Kairo untuk transit. Mereka lantas dihentikan dan diarahkan untuk kembali menuju negara asal mereka meskipun memegang visa yang sah.
"Tujuh migran, dikawal oleh para pejabat dari badan pengungsi PBB, dihentikan saat naik pesawat setelah pihak berwenang di Kairo menghubungi rekan-rekan mereka di bandara JFK," kata para pejabat seperti dikutip dari ITV, Sabtu (28/1/2017).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintak eksekutif yang menangguhkan penerimaan pengungsi Suriah ke AS tanpa batas waktu yang ditemukan. Perintah eksekutif Trump ini sejalan dengan program pemeriksaan ketat terhadap para imigran.
Menurut Gedung Putih, selain pengungsi Suriah, pengungsi asal Iran, Irak, Sudan, Libya, Yaman dan Somalia, juga terkena dampak dari perintah eksekutif Trump.
Menurut sumber-sumber di Kairo,Para penumpang tersebut tiba di Kairo untuk transit. Mereka lantas dihentikan dan diarahkan untuk kembali menuju negara asal mereka meskipun memegang visa yang sah.
"Tujuh migran, dikawal oleh para pejabat dari badan pengungsi PBB, dihentikan saat naik pesawat setelah pihak berwenang di Kairo menghubungi rekan-rekan mereka di bandara JFK," kata para pejabat seperti dikutip dari ITV, Sabtu (28/1/2017).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintak eksekutif yang menangguhkan penerimaan pengungsi Suriah ke AS tanpa batas waktu yang ditemukan. Perintah eksekutif Trump ini sejalan dengan program pemeriksaan ketat terhadap para imigran.
Menurut Gedung Putih, selain pengungsi Suriah, pengungsi asal Iran, Irak, Sudan, Libya, Yaman dan Somalia, juga terkena dampak dari perintah eksekutif Trump.
(ian)