DK PBB Dukung Pembicaraan Damai Suriah di Astana
A
A
A
NEW YORK - Dewan Keamanan (DK) PBB menyampaikan dukungan terhadap pembicaraan damai Suriah yang akan berlangsung di Astana, Kazakstan. Pembicaraan damai itu dijadwalkan berlangsung Senin pekan depan.
Presiden DK PBB, Duta Besar Swedia untuk PBB Olof Skoog menyatakan, dukungan itu tertuang dalam sebuah pernyataan bersama yang ditadangani oleh 15 negara anggota DK. Namun, dalam pernyataan bersama itu juga disebutkan pembicaraan damai Astana tidak menutup atau membuat batal pembicaraan damai yang diinisiasi PBB, yang rencananya akan digelar di Jenewa, Swiss.
"DK PBB khawatir pembicaraan Astana mungkin menjadi jalan baru untuk menangani krisis Suriah, dengan membuat jelas pembicaraan itu harus menjadi batu loncatan penting menuju pembicaraan yang digelar PBB di Jenewa," ucap Skoog, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (21/1).
Terkait pembicaraan Astana, Rusia mengatakan, Iran telah membuat situasi pembicaraan damai Suriah semakin kompleks. Ini terkait dengan sikap Iran yang sampai saat ini masih menolak kehadiran Amerika Serikat (AS) dalam pembicaraan tersebut.
"Kami akan menyambut partisipasi AS dalam pembicaraan Astana. Situasi ini sangat rumit. Anda tahu, ada Iran, yang seperti pemain yang sangat penting dalam masalah Suriah. Iran tidak menyambut ini. Jadi, ini adalah masalah yang sangat rumit," ucap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Presiden DK PBB, Duta Besar Swedia untuk PBB Olof Skoog menyatakan, dukungan itu tertuang dalam sebuah pernyataan bersama yang ditadangani oleh 15 negara anggota DK. Namun, dalam pernyataan bersama itu juga disebutkan pembicaraan damai Astana tidak menutup atau membuat batal pembicaraan damai yang diinisiasi PBB, yang rencananya akan digelar di Jenewa, Swiss.
"DK PBB khawatir pembicaraan Astana mungkin menjadi jalan baru untuk menangani krisis Suriah, dengan membuat jelas pembicaraan itu harus menjadi batu loncatan penting menuju pembicaraan yang digelar PBB di Jenewa," ucap Skoog, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (21/1).
Terkait pembicaraan Astana, Rusia mengatakan, Iran telah membuat situasi pembicaraan damai Suriah semakin kompleks. Ini terkait dengan sikap Iran yang sampai saat ini masih menolak kehadiran Amerika Serikat (AS) dalam pembicaraan tersebut.
"Kami akan menyambut partisipasi AS dalam pembicaraan Astana. Situasi ini sangat rumit. Anda tahu, ada Iran, yang seperti pemain yang sangat penting dalam masalah Suriah. Iran tidak menyambut ini. Jadi, ini adalah masalah yang sangat rumit," ucap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
(esn)