Tragedi Asmara di Pakistan: Lamaran Ditolak, Granat Meledak
A
A
A
ISLAMABAD - Kisah asmara pria di Pakistan berubah dengan tragedi layaknya perang. Gara-gara lamarannya ditolak keluarga sang gadis, pria itu meledakkan granat yang membuat gadis tersebut beserta saudara perempuannya kritis.
Pria pelempar granat itu diketahui bernama Sajid. Sedangkan kedua korban diketahui bernama Samreen, 19, dan Sanam, 17.
Insiden itu terjadi di rumah korban di Koohi Goth, Pakistan, pada hari Selasa ketika para korban sedang tidur. Kedua gadis yang kritis akibat serangan granat dibawa ke Jinnah Postgraduate Medical Centre untuk mendapatkan perawatan.
Dokter rumah sakit, seperti dikutip Indian Express, mengatakan kedua korban sudah lolos dari bahaya.
Sajid sebelumnya melamar salah satu dari kedua gadis itu untuk menikah dengannya. Namun, menurut ayah korban, Qadir Buksh, lamaran Sajid ditolak.
”Sajid telah tertarik untuk menikah dengan salah satu putri saya, kita sudah menolaknya,” kata Buksh dalam sebuah pernyataan kepada polisi, yang dilansir semalam (11/1/2017).
Menurut Buksh, ini bukan pertama kalinya Sajid telah mengancam kehidupan keluarganya. Pihak kepolisian mengatakan penyerang adalah ”anggota geng” dan ”pecandu narkoba”.
Pihak kepolisian setempat menyatakan Laporan Informasi Pertama (FIR) terhadap Sajid atas nama Buksh telah terdaftar. Penyelidikan sedang berlangsung. FIR adalah langkah pertama dari proses peradilan pidana di Pakistan.
Pria pelempar granat itu diketahui bernama Sajid. Sedangkan kedua korban diketahui bernama Samreen, 19, dan Sanam, 17.
Insiden itu terjadi di rumah korban di Koohi Goth, Pakistan, pada hari Selasa ketika para korban sedang tidur. Kedua gadis yang kritis akibat serangan granat dibawa ke Jinnah Postgraduate Medical Centre untuk mendapatkan perawatan.
Dokter rumah sakit, seperti dikutip Indian Express, mengatakan kedua korban sudah lolos dari bahaya.
Sajid sebelumnya melamar salah satu dari kedua gadis itu untuk menikah dengannya. Namun, menurut ayah korban, Qadir Buksh, lamaran Sajid ditolak.
”Sajid telah tertarik untuk menikah dengan salah satu putri saya, kita sudah menolaknya,” kata Buksh dalam sebuah pernyataan kepada polisi, yang dilansir semalam (11/1/2017).
Menurut Buksh, ini bukan pertama kalinya Sajid telah mengancam kehidupan keluarganya. Pihak kepolisian mengatakan penyerang adalah ”anggota geng” dan ”pecandu narkoba”.
Pihak kepolisian setempat menyatakan Laporan Informasi Pertama (FIR) terhadap Sajid atas nama Buksh telah terdaftar. Penyelidikan sedang berlangsung. FIR adalah langkah pertama dari proses peradilan pidana di Pakistan.
(mas)