Pasukan Filipina Tembak Mati Militan Pro ISIS
A
A
A
MANILA - Pasukan keamanan Filipina menembak mati seorang warga asing dan teman wanitanya yang diduga mempunyai kaitan dengan kelompok militan pendukung ISIS. Begitu yang dikatakan pejabat polisi setempat.
Warga negara asing itu diyakini berasal dari Pakistan dan diidentifikasi sebagai Abu Naila. "Ia menolak ditangkap dan berusaha melemparkan granat saat polisi dan tim militer melakuan perburuan di provinsi Sarangani," kata Direktur Regional Polisi, Inspektur Kepala Cedrik Train seperti dikutip dari Asian Correspondent, Minggu (8/1/2017).
Juru bicara polisi daerah Romeo Galgo mengatakan mereka masih memverifikasi kewarganegaraan dari orang asing tewas pada hari Sabtu.
"Petugas terpaksa menembak tersangka ketika granat dilemparkan pada mereka," kata Train.
Polisi dan Militer tengah melakukan operasi terhadap anggota militan Ansar Al-Khilafah Filipina (AKP). Kelompok ini adalah salah satu dari segelintir kelompok kecil yang telah berjanji setia kepada ISIS. Kelompok ini bertanggung jawab atas kerusuhan selama bertahun-tahun di Filipina selatan.
Pada hari Kamis, kepala polisi Ronald de la Rosa mengatakan pasukan keamanan telah mematahkan tulang punggung AKP dengan membunuh pemimpinnya, Mohammad Jaafar Maguid, dan penangkapan tiga rekannya AKP-nya. Pihak berwenang telah mengaitkan kelompok Maguid atas beberapa kejahatan mulai dari pembakaran dan pembunuhan dengan pemboman.
Baca juga:
Baku Tembak, Pemimpin Kelompok Simpatisan ISIS Filipina Tewas
De la Rosa telah memperingatkan 'pembalasan' oleh anggota AKP lain dan mengatakan pasukan keamanan berada dalam siaga penuh seiring umat Katolik Filipina bersiap untuk merayakan hari raya Black Nazarene. Jutaan umat Katolik diprediksi akan bergabung dalam prosesi pada hari Senin di beberapa bagian negara, termasuk Manila.
Warga negara asing itu diyakini berasal dari Pakistan dan diidentifikasi sebagai Abu Naila. "Ia menolak ditangkap dan berusaha melemparkan granat saat polisi dan tim militer melakuan perburuan di provinsi Sarangani," kata Direktur Regional Polisi, Inspektur Kepala Cedrik Train seperti dikutip dari Asian Correspondent, Minggu (8/1/2017).
Juru bicara polisi daerah Romeo Galgo mengatakan mereka masih memverifikasi kewarganegaraan dari orang asing tewas pada hari Sabtu.
"Petugas terpaksa menembak tersangka ketika granat dilemparkan pada mereka," kata Train.
Polisi dan Militer tengah melakukan operasi terhadap anggota militan Ansar Al-Khilafah Filipina (AKP). Kelompok ini adalah salah satu dari segelintir kelompok kecil yang telah berjanji setia kepada ISIS. Kelompok ini bertanggung jawab atas kerusuhan selama bertahun-tahun di Filipina selatan.
Pada hari Kamis, kepala polisi Ronald de la Rosa mengatakan pasukan keamanan telah mematahkan tulang punggung AKP dengan membunuh pemimpinnya, Mohammad Jaafar Maguid, dan penangkapan tiga rekannya AKP-nya. Pihak berwenang telah mengaitkan kelompok Maguid atas beberapa kejahatan mulai dari pembakaran dan pembunuhan dengan pemboman.
Baca juga:
Baku Tembak, Pemimpin Kelompok Simpatisan ISIS Filipina Tewas
De la Rosa telah memperingatkan 'pembalasan' oleh anggota AKP lain dan mengatakan pasukan keamanan berada dalam siaga penuh seiring umat Katolik Filipina bersiap untuk merayakan hari raya Black Nazarene. Jutaan umat Katolik diprediksi akan bergabung dalam prosesi pada hari Senin di beberapa bagian negara, termasuk Manila.
(ian)