Misi Tempur Suriah Rampung, Kapal Induk Rusia Hengkang
A
A
A
MOSKOW - Kapal induk Rusia, Admiral Kuznetsov, dan rombongannya hengkang dari Laut Mediterania kembali ke markasnya di Severomorsk, Rusia. Armada kapal induk Rusia itu meninggalkan Laut Mediterania setelah misi tempur di Suriah dinyatakan rampung.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov pada hari Jumat (6/1/2017) mengumumkan bahwa Rusia sudah mulai mengurangi kehadiran militernya di Suriah. Penarikan sebagaian kekuatan militer Moskow ini atas perintah Presiden Vladimir Putin setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata di Suriah yang dimediatori Rusia, Iran dan Turki.
Gerasimov mengatakan, langkah Rusia menarik sebagaian kekuatan militernya juga sebagai tawaran kesempatan untuk mengakhiri konflik bersenjata selama enam tahun di negara Timur Tengah tersebut.
Kapal induk Admiral Kuznetsov dikerahkan ke Suriah mulai pertengahan Oktober 2016. Kapal induk ini didampingi oleh tiga kapal perang lain dan beberapa kapal dukungan.
Baca: Rusia Mulai Menarik Pasukannya dari Suriah
Menurut komandan pasukan Rusia di Suriah Jenderal Andrey Kartapolov, selain menyerang basis dan pasukan militan di Suriah dengan pesawat-pesawat jet tempur, armada kapal induk Rusia di Laut Mediterania juga dimanfaatkan untuk menggelar latihan gabungan dari berbagai cabang militer Rusia.
”Semua misi tempur yang ditugaskan untuk armada kapal induk telah dicapai,” kata Kartapolov. Rezim pemerintah presiden Suriah Bashar al-Assad berterima kasih atas bantuan militer Rusia dalam menangani konflik.
”Dukungan Angkatan Udara Rusia yang ditawarkan sangat penting untuk kemenangan kami, yang membuka jalan bagi gencatan senjata dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian krisis politik Suriah,” kata Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Suriah, Letnan Jenderal Ali Abdullah Ayyoub, seperti dilansir RIA Novosti.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov pada hari Jumat (6/1/2017) mengumumkan bahwa Rusia sudah mulai mengurangi kehadiran militernya di Suriah. Penarikan sebagaian kekuatan militer Moskow ini atas perintah Presiden Vladimir Putin setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata di Suriah yang dimediatori Rusia, Iran dan Turki.
Gerasimov mengatakan, langkah Rusia menarik sebagaian kekuatan militernya juga sebagai tawaran kesempatan untuk mengakhiri konflik bersenjata selama enam tahun di negara Timur Tengah tersebut.
Kapal induk Admiral Kuznetsov dikerahkan ke Suriah mulai pertengahan Oktober 2016. Kapal induk ini didampingi oleh tiga kapal perang lain dan beberapa kapal dukungan.
Baca: Rusia Mulai Menarik Pasukannya dari Suriah
Menurut komandan pasukan Rusia di Suriah Jenderal Andrey Kartapolov, selain menyerang basis dan pasukan militan di Suriah dengan pesawat-pesawat jet tempur, armada kapal induk Rusia di Laut Mediterania juga dimanfaatkan untuk menggelar latihan gabungan dari berbagai cabang militer Rusia.
”Semua misi tempur yang ditugaskan untuk armada kapal induk telah dicapai,” kata Kartapolov. Rezim pemerintah presiden Suriah Bashar al-Assad berterima kasih atas bantuan militer Rusia dalam menangani konflik.
”Dukungan Angkatan Udara Rusia yang ditawarkan sangat penting untuk kemenangan kami, yang membuka jalan bagi gencatan senjata dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian krisis politik Suriah,” kata Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Suriah, Letnan Jenderal Ali Abdullah Ayyoub, seperti dilansir RIA Novosti.
(mas)