Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Tangkal Drone Korut, Korsel Luncurkan Sistem Senjata Laser
Tangkal Drone Korut, Korsel Luncurkan Sistem Senjata Laser
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan mengumumkan rencana untuk meluncurkan sistem senjata laser yang mematikan. Senjata laser ini berpotensi meledekkan drone milik Korea Utara (Korut).
Kementerian Pertahanan Korsel menegaskan bahwa teknologi laser akan diamankan sebelum akhir 2017. Namun penggunaan sistem laser secara penuh akan selesai pada tahun 2020 seperti dikutip dari laman Express, Jumat (6/1/2017).
Pejabat Korsel menyatakan bahwa Korut memiliki setidaknya 300 drone dan sekitar 10 diantaranya mampu melakukan serangan memberikan kerusakan parah. Namun, pejabat Korsel yakin jika sistem senjata mereka bisa menyaingi persenjataan milik Kim Jong-un.
Sebelumnya, Korsel membentuk brigade militer khusus yang bertugas menghabisi pemimpin Korut jika perang pecah. Langkah ini sebagai opsi untuk melawan senjata nuklir dan rudal Pyongyang yang selalu jadi ancaman bagi Seoul.
Brigade ini direncanakan akan siap beraksi pada 2019. Pejabat itu menolak untuk mengatakan apakah brigade ini akan dilatih untuk mengeksekusi serangan pre-emptive atau tidak.
Kementerian Pertahanan Korsel menegaskan bahwa teknologi laser akan diamankan sebelum akhir 2017. Namun penggunaan sistem laser secara penuh akan selesai pada tahun 2020 seperti dikutip dari laman Express, Jumat (6/1/2017).
Pejabat Korsel menyatakan bahwa Korut memiliki setidaknya 300 drone dan sekitar 10 diantaranya mampu melakukan serangan memberikan kerusakan parah. Namun, pejabat Korsel yakin jika sistem senjata mereka bisa menyaingi persenjataan milik Kim Jong-un.
Sebelumnya, Korsel membentuk brigade militer khusus yang bertugas menghabisi pemimpin Korut jika perang pecah. Langkah ini sebagai opsi untuk melawan senjata nuklir dan rudal Pyongyang yang selalu jadi ancaman bagi Seoul.
Brigade ini direncanakan akan siap beraksi pada 2019. Pejabat itu menolak untuk mengatakan apakah brigade ini akan dilatih untuk mengeksekusi serangan pre-emptive atau tidak.
(ian)
Explore More