Myanmar Periksa Aparat yang Menyiksa Etnis Rohingnya
A
A
A
YANGON - Pihak berwenang Myanmar dikabarkan tengah menyelidiki video yang menunjukan aparat Myanmar melakukan penyiksaan terhadap etnis Rohingnya. Dalam video itu tampak polisi dan sejumlah tentara memukuli beberapa warga Rohingnya.
Video itu juga menunjukkan, polisi memukul seorang anak muda di bagian kepala saat ia berjalan ke arah puluhan penduduk desa yang sedang duduk berbaris, dengan tangan di belakang kepala mereka.
Tiga petugas berseragam kemudian mulai menyerang salah seorang warga Rohingya yang duduk, memukulinya dengan tongkat, dan menendang dia berulang kali di wajah.
Kantor Konselor Myanmar mengatakan, video itu diambil pada 5 November selama operasi pembersihan di desa Kotankauk, negara bagian Rakhine utara. Aparat yang berada di dalam video itu diketahui adalah tentara dan polisi perbatasan Myanmar-Bangladesh.
"Sekarang, menurut laporan awal, tiga petugas polisi ditahan. Kami memiliki aturan dan peraturan untuk polisi. Mereka akan dihukum sesuai dengan hukum yang ada," kata juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay.
Melansir Al Jazeera pada Senin (2/1), Htay mengatakan, sejumlah polisi dan tentara saat ini sedang diinterogasi oleh otoritas keamanan Myanmar.
Pasukan keamanan Myanmar telah dituduh melakukan kekerasan ekstrim selama operasi keamanan di seluruh Rakhine utara, menyusul serangan mematikan terhadap polisi pada bulan Oktober 2016 silam.
Video itu juga menunjukkan, polisi memukul seorang anak muda di bagian kepala saat ia berjalan ke arah puluhan penduduk desa yang sedang duduk berbaris, dengan tangan di belakang kepala mereka.
Tiga petugas berseragam kemudian mulai menyerang salah seorang warga Rohingya yang duduk, memukulinya dengan tongkat, dan menendang dia berulang kali di wajah.
Kantor Konselor Myanmar mengatakan, video itu diambil pada 5 November selama operasi pembersihan di desa Kotankauk, negara bagian Rakhine utara. Aparat yang berada di dalam video itu diketahui adalah tentara dan polisi perbatasan Myanmar-Bangladesh.
"Sekarang, menurut laporan awal, tiga petugas polisi ditahan. Kami memiliki aturan dan peraturan untuk polisi. Mereka akan dihukum sesuai dengan hukum yang ada," kata juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay.
Melansir Al Jazeera pada Senin (2/1), Htay mengatakan, sejumlah polisi dan tentara saat ini sedang diinterogasi oleh otoritas keamanan Myanmar.
Pasukan keamanan Myanmar telah dituduh melakukan kekerasan ekstrim selama operasi keamanan di seluruh Rakhine utara, menyusul serangan mematikan terhadap polisi pada bulan Oktober 2016 silam.
(esn)