Presiden Republik Islam Gambia Kalah Pilpres setelah 22 Tahun Berkuasa

Sabtu, 03 Desember 2016 - 02:31 WIB
Presiden Republik Islam...
Presiden Republik Islam Gambia Kalah Pilpres setelah 22 Tahun Berkuasa
A A A
BANJUL - Presiden Republik Islam Gambia Yahya Jammeh mengakui kekalahannya dalam pemilu presiden (pilpres) yang digelar hari Kamis lalu. Kekalahan ini merupakan yang pertama kali sejak Jammeh berkuasa tahun 1994.

Komisi pemilu menyatakan hasil pemilu ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana pemimpin Gambia bersedia menerima kekalahan sebelum pengumuman hasil akhir pemilu. Jammeh dikalahkan kandidat presiden Adama Barrow dari Partai Persatuan Demokratik (UDP), partai oposisi di Gambia.

Baca:
Presiden Republik Islam Gambia: Hanya Allah yang Bisa Singkirkan Saya


Pilpres tahun ini sedianya jadi kesempatan Jammeh untuk menjadi presiden untuk periode kelima. Tapi, pemimpin berusia 51 tahun itu kalah di Ibu Kota Banjul, yang jadi benteng pertahanannya.

”Ini adalah momen besar bagi negara, ketika oposisi bisa datang bersama-sama,” kata Jeffrey Smith, konsultan hak asasi manusia dan direktur pendiri LSM Vanguard Afrika, kepada IBTimes UK.

”(Hasil pemilu) ini menyediakan cetak biru untuk gerakan pro-demokrasi lainnya di seluruh Afrika. Kami telah memberitakan bahwa persatuan adalah kunci, dan aksi yang Gambia ini adalah pelajaran yang sangat penting. Momen ini tidak hanya untuk Gambia, tetapi untuk wilayah yang lebih luas,” ujarnya, yang dikutip Sabtu (3/12/2016).

Aktivis dan wartawan Gambia, Sainey MK Marenah, mengatakan bahwa hasil pemilu ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik di negaranya.”Rakyat Gambia telah bersuara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik kita, saat yang menentukan ketika rakyat Gambia secara kolektif mengatakan tidak untuk kediktatoran melalui cara-cara demokratis,” ujarnya.

Marenah tinggal di Senegal sejak dituduh oleh pemerintah Gambia mempublikasikan apa yang disebut sebagai ”berita palsu” pada tahun 2014. "Saya akan bersatu kembali dengan keluarga saya setelah dua tahun di pengasingan,” katanya.

Jammeh pada 2015 mengubah Gambia dari negara sekuler menjadi Republik Islam Gambia. Dia pernah jadi sorotan media internasional setelah mengancam akan memenggal pelaku homoseksual dan mengklaim menemukan obat anti-AIDS.

Tak hanya itu, Jammeh pernah sesumbar akan berkuasa di negaranya selama “1 miliar tahun”. Sepekan menjelang pemilu, Jammeh mengatakan bahwa hanya Tuhan yang bisa menyingkirkannya dari kekuasaan. “(Jabatan) presiden saya dan kekuasaan berada di tangan Allah dan hanya Allah yang dapat mengambilnya dari saya,” katanya.
(mas)
Berita Terkait
57 Negara Mayoritas...
57 Negara Mayoritas Muslim Bertemu di Gambia Namun Hanya bisa Mengecam Israel
Gambia Kesal Nenek-nenek...
Gambia Kesal Nenek-nenek Inggris Gila Seks Berwisata untuk Berburu Anak Muda
Piala Afrika 2021 Kamerun...
Piala Afrika 2021 Kamerun vs Gambia: Brace Ekambi Bawa Les Lions Indomitables ke Semifinal
Daftar 20 Negara Lolos...
Daftar 20 Negara Lolos Piala Dunia U-20 di Indonesia: Gambia dan Tunisia Lengkapi Wakil Afrika
Taruhan Play Station...
Taruhan Play Station Jadi Motif Pembunuhan Pria Nigeria
Berita Terkini
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
1 jam yang lalu
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
2 jam yang lalu
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
3 jam yang lalu
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
4 jam yang lalu
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
5 jam yang lalu
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
5 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved