Puji Fidel Castro Banjir Hujatan, PM Kanada Pilih Tak Melayat
A
A
A
OTTAWA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau memilih tidak menghadiri pemakaman mantan presiden Kuba Fidel Castro pada pekan depan setelah dia menuai hujatan gara-gara memuji sosok pemimpin komunitas itu. PM Trudeau memuji Castro sebagai orator revolusioner, tapi banyak pihak menyebut Castro sang diktator kejam.
Castro meninggal pada usia 90 tahun di Havana pada Jumat malam waktu setempat, pekan lalu. Castro merebut kekuasaan rezim presiden Batista pada tahun 1959 melalui revolusi komunis. Tokoh revolusioner Kuba itu kemudian berkuasa sampai tahun 2006 sebelum akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul Castro.
Upacara pemakaman Castro direncanakan digelar hari Minggu mendatang. PM Trudeau dihujat banyak pihak tak lama setelah dia memuji Castro sebagai seorang orator revolusioner dan legendaris. “Yang membuat perbaikan yang signifikan untuk pendidikan dan perawatan kesehatan pada bangsanya,” kata Trudeau.
Pujian Trudeau tak lepas dari sejarah di masa lalu, di mana Castro merupakan pengusung jenazah ayahnya, mantan PM Kanada Pierre Trudeau pada tahun 2000.
Beberapa kritikus, seperti mantan menteri urusan luar negeri yang juga pemimpin faksi Konservatif, Maxime Bernier, meminta Trudeau untuk tidak menghadiri pemakaman Castro.
”Fidel Castro adalah seorang diktator brutal yang membunuh dan memenjarakan banyak orang Kuba sekaligus mempertahankan sisa negara miskin itu karena ideologi komunis yang sembrono,” kata Bernier dalam sebuah pernyataan.
Ucapan belasungkawa Trudeau untuk Castro juga jadi olok-olokan di Twitter. Para pengguna Twitter mengampanyekan hastag #Trudeaueulogies dan menganggap Trudeau sebagai penjilat diktator dan tokoh “teroris”, seperti Pol Pot (Kamboja), pendiri Al-Qaeda Osama bin Laden dan pembunuh berantai Jeffrey Dahmer.
Keputusan Trudeau untuk tidak menghadiri pemakaman Castro telah dikonfirmasi juru bicaranya, Andree-Lyne Halle, dalam sebuah email. ”Jadwalnya tidak mengizinkan hal itu,” katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016).
Meski demikian, Gubernur Jenderal David Johnston, perwakilan Ratu di Kanada, akan menghadiri pemakaman Castro di Havana sebagai bentuk penghormatan.
Castro meninggal pada usia 90 tahun di Havana pada Jumat malam waktu setempat, pekan lalu. Castro merebut kekuasaan rezim presiden Batista pada tahun 1959 melalui revolusi komunis. Tokoh revolusioner Kuba itu kemudian berkuasa sampai tahun 2006 sebelum akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul Castro.
Upacara pemakaman Castro direncanakan digelar hari Minggu mendatang. PM Trudeau dihujat banyak pihak tak lama setelah dia memuji Castro sebagai seorang orator revolusioner dan legendaris. “Yang membuat perbaikan yang signifikan untuk pendidikan dan perawatan kesehatan pada bangsanya,” kata Trudeau.
Pujian Trudeau tak lepas dari sejarah di masa lalu, di mana Castro merupakan pengusung jenazah ayahnya, mantan PM Kanada Pierre Trudeau pada tahun 2000.
Beberapa kritikus, seperti mantan menteri urusan luar negeri yang juga pemimpin faksi Konservatif, Maxime Bernier, meminta Trudeau untuk tidak menghadiri pemakaman Castro.
”Fidel Castro adalah seorang diktator brutal yang membunuh dan memenjarakan banyak orang Kuba sekaligus mempertahankan sisa negara miskin itu karena ideologi komunis yang sembrono,” kata Bernier dalam sebuah pernyataan.
Ucapan belasungkawa Trudeau untuk Castro juga jadi olok-olokan di Twitter. Para pengguna Twitter mengampanyekan hastag #Trudeaueulogies dan menganggap Trudeau sebagai penjilat diktator dan tokoh “teroris”, seperti Pol Pot (Kamboja), pendiri Al-Qaeda Osama bin Laden dan pembunuh berantai Jeffrey Dahmer.
Keputusan Trudeau untuk tidak menghadiri pemakaman Castro telah dikonfirmasi juru bicaranya, Andree-Lyne Halle, dalam sebuah email. ”Jadwalnya tidak mengizinkan hal itu,” katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016).
Meski demikian, Gubernur Jenderal David Johnston, perwakilan Ratu di Kanada, akan menghadiri pemakaman Castro di Havana sebagai bentuk penghormatan.
(mas)