Polisi Nigeria Selidiki Video Anak Dibakar karena Mencuri Bubur
A
A
A
ABUJA - Kepolisian Nigeria sedang menyelidiki video yang menunjukkan anak lelaki dipukuli dan dibakar setelah dituduh mencuri beberapa makanan, termasuk bubur. Rekaman video itu muncul awal bulan ini, di mana sejumlah orang mengklaim insiden tersebut terjadi di Lagos, pusat komersial Nigeria.
Dalam video tersebut kerumunan orang menganiaya anak lelaki yang telah dituduh mencuri garri (bubur singkong). Korban dipukul dengan batu sebelum diikat dan dibakar. Dia dilaporkan meninggal karena luka-lukanya.
Ada dua laporan yang berbeda yang dirilis media setempat. Laporan pertama menyebut korban merupakan anak lelaki berusia tujuh tahun diserang massa yang marah di Lagos. Laporan kedua menyebut korban berusia 20-an tahun dan merupakan bagian dari geng perampok bersenjata.
Kepolisian Nigeria mengatakan pada hari Kamis (17/11/2016) bahwa mereka ragu jika video kekerasan itu terjadi di Lagos.
”Penyelidikan awal sedang berlangsung, pimpinan menjamin anggota masyarakat bahwa jika itu benar-benar terjadi di Lagos, pelaku tindakan barbar tersebut akan ditangkap dan diadili karena (polisi) tidak akan mentoleransi hukum rimba dijatuhkan kepada siapa pun, terlepas dari pelanggaran tersebut telah dilakukan,” kata juru bicara polisi Lagos, Dolapo Badmos, seperti dikutip dari Premium Times, Jumat (18/11/2016).
Rekaman video aksi barbar tersebut telah menyebar di media sosial dan memicu kemarahan publik. Warga Nigeria meminta pihak berwenang untuk menyeret para pelaku kekerasan ke pengadilan dan mendesak polisi untuk mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai hukum rimba.
Dalam video tersebut kerumunan orang menganiaya anak lelaki yang telah dituduh mencuri garri (bubur singkong). Korban dipukul dengan batu sebelum diikat dan dibakar. Dia dilaporkan meninggal karena luka-lukanya.
Ada dua laporan yang berbeda yang dirilis media setempat. Laporan pertama menyebut korban merupakan anak lelaki berusia tujuh tahun diserang massa yang marah di Lagos. Laporan kedua menyebut korban berusia 20-an tahun dan merupakan bagian dari geng perampok bersenjata.
Kepolisian Nigeria mengatakan pada hari Kamis (17/11/2016) bahwa mereka ragu jika video kekerasan itu terjadi di Lagos.
”Penyelidikan awal sedang berlangsung, pimpinan menjamin anggota masyarakat bahwa jika itu benar-benar terjadi di Lagos, pelaku tindakan barbar tersebut akan ditangkap dan diadili karena (polisi) tidak akan mentoleransi hukum rimba dijatuhkan kepada siapa pun, terlepas dari pelanggaran tersebut telah dilakukan,” kata juru bicara polisi Lagos, Dolapo Badmos, seperti dikutip dari Premium Times, Jumat (18/11/2016).
Rekaman video aksi barbar tersebut telah menyebar di media sosial dan memicu kemarahan publik. Warga Nigeria meminta pihak berwenang untuk menyeret para pelaku kekerasan ke pengadilan dan mendesak polisi untuk mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai hukum rimba.
(mas)