Kedubes AS Gelar Pertukaran Budaya Bagi Penyandang Tuna Rungu
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta menggelar program pertukaran kebudayaan bagi penyandang tuna rungu AS dan Indonesia. Program ini bekerjasama dengan organisasi nirlaba Dr. Mason Global Inc.
Menurut keterangan Kedubes AS pada Rabu (16/11/2016), setidaknya ada delapan profesional muda penyandang tuna rungu asal Indonesia yang bertolak ke AS untuk belajar kebudayaan dan kepemimpinan.
"Tujuan program ini adalah mempertemukan para penyandang tuna rungu yang memiliki jiwa kepemimpinan dari AS dan Indonesia untuk saling berbagi pengalaman profesional dan pribadi sehingga dapat menjalin hubungan guna meningkatkan implementasi yang tepat mengembangkan praktek-praktek terbaik atas Konvensi Hak-hak Bagi Penyandang Disabilitas," bunyi pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) AS.
Program diawali dengan kunjungan 10 profesional tuna rungu AS ke Indonesia. Kemudian, profesional tuna rungu Indonesia melakukan kunjungan balasan ke AS. Profesional tuna rungu Indonesia berada di AS selama kurang lebih dua pekan.
Selama di AS mereka akan melakukan kunjungan ke NASA, Kementerian Luar Negeri AS, PBB, dan Gedung Putih. Selain itu mereka juga melakukan diskusi dengan komunitas tuna netra yang berada di Negeri Paman Sam tersebut.
Menurut keterangan Kedubes AS pada Rabu (16/11/2016), setidaknya ada delapan profesional muda penyandang tuna rungu asal Indonesia yang bertolak ke AS untuk belajar kebudayaan dan kepemimpinan.
"Tujuan program ini adalah mempertemukan para penyandang tuna rungu yang memiliki jiwa kepemimpinan dari AS dan Indonesia untuk saling berbagi pengalaman profesional dan pribadi sehingga dapat menjalin hubungan guna meningkatkan implementasi yang tepat mengembangkan praktek-praktek terbaik atas Konvensi Hak-hak Bagi Penyandang Disabilitas," bunyi pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) AS.
Program diawali dengan kunjungan 10 profesional tuna rungu AS ke Indonesia. Kemudian, profesional tuna rungu Indonesia melakukan kunjungan balasan ke AS. Profesional tuna rungu Indonesia berada di AS selama kurang lebih dua pekan.
Selama di AS mereka akan melakukan kunjungan ke NASA, Kementerian Luar Negeri AS, PBB, dan Gedung Putih. Selain itu mereka juga melakukan diskusi dengan komunitas tuna netra yang berada di Negeri Paman Sam tersebut.
(ian)