Menyelinap Masuk ke Siberia, Rusia Deportasi Warga AS
A
A
A
MOSKOW - Seorang warga Amerika Serikat (AS) dideportasi dari Rusia setelah secara ilegal masuk ke negara itu. Pria AS berusia 29 tahun itu masuk Rusia untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Julio Prieto, yang bekerja sebagai salesman asuransi di Colorado, dilaporkan telah berusaha masuk ke Rusia melalui perbatasan selatan dengan Kazakhstan. Namun setelah ditolak karena tidak memiliki visa, Prieto berusaha menyelinap dengan melintasi perbatasan. Ia ditahan oleh penjaga perbatasan pada 14 September lalu di dekat pos pemeriksaan di kota Karasuk, sebelah timur dari Novosibirsk.
Kantor kejaksaan setempat mengatakan Prieto mengaku mencari kehidupan yang lebih baik dengan harapan mendapat pekerjaan di Siberia. Sejumlah laporan mencatat bahwa Prieto lahir di Meksiko dan ia berbicara bahasa Inggris dengan aksen yang kental seperti dikutip dari Washington Post, Selasa (15/11/2016).
Prieto mengaku bersalah atas tuduhan secara ilegal memasuki Rusia dimana ia bisa menghadapi hukuman penjara hingga 2 tahun. Namun, ia hanya didenda USD150 dan kemudian dinyatakan bebas dari denda itu namun diberikan denda yang lebih rendah yaitu 2.000 rubel (USD30).
Pada hari Senin lalu, Prieto dideportasi dari Rusia dalam penerbangan dari Novosibirsk ke New York, dengan transit di Moskow dan Dublin. Pemerintah Rusia yang membayar penerbangan tersebut.
Sebuah sumber di layanan jurusita mengatakan Prieto sangat terpukul dengan kejadian itu. "Dia sangat kecewa. Dia mengatakan dia ingin tinggal di Rusia, awalnya ia sangat suka. Dia telah berharap untuk keramahan Rusia, tapi ia gagal mendapatkannya dan sangat kecewa," katanya.
Julio Prieto, yang bekerja sebagai salesman asuransi di Colorado, dilaporkan telah berusaha masuk ke Rusia melalui perbatasan selatan dengan Kazakhstan. Namun setelah ditolak karena tidak memiliki visa, Prieto berusaha menyelinap dengan melintasi perbatasan. Ia ditahan oleh penjaga perbatasan pada 14 September lalu di dekat pos pemeriksaan di kota Karasuk, sebelah timur dari Novosibirsk.
Kantor kejaksaan setempat mengatakan Prieto mengaku mencari kehidupan yang lebih baik dengan harapan mendapat pekerjaan di Siberia. Sejumlah laporan mencatat bahwa Prieto lahir di Meksiko dan ia berbicara bahasa Inggris dengan aksen yang kental seperti dikutip dari Washington Post, Selasa (15/11/2016).
Prieto mengaku bersalah atas tuduhan secara ilegal memasuki Rusia dimana ia bisa menghadapi hukuman penjara hingga 2 tahun. Namun, ia hanya didenda USD150 dan kemudian dinyatakan bebas dari denda itu namun diberikan denda yang lebih rendah yaitu 2.000 rubel (USD30).
Pada hari Senin lalu, Prieto dideportasi dari Rusia dalam penerbangan dari Novosibirsk ke New York, dengan transit di Moskow dan Dublin. Pemerintah Rusia yang membayar penerbangan tersebut.
Sebuah sumber di layanan jurusita mengatakan Prieto sangat terpukul dengan kejadian itu. "Dia sangat kecewa. Dia mengatakan dia ingin tinggal di Rusia, awalnya ia sangat suka. Dia telah berharap untuk keramahan Rusia, tapi ia gagal mendapatkannya dan sangat kecewa," katanya.
(ian)