Tiga Kapal Selam Rusia dalam Perjalanan Menuju Suriah
A
A
A
LONDON - Rusia mengirimkan tiga kapal selam yang kuat dan mampu membom kota Suriah yang terkepung, Aleppo. Para ahli memperingatkan bahwa ketiga kapal selam tersebut mampu melepaskan logam mematikan di basis terkahir pemberontak Suriah.
Seperti dikutip dari laman Express, Minggu (30/10/2016), sebuah kapal selam nuklir milik Angkatan Laut (AL) Inggris berhasil melacak dua dari tiga kapal selam milik Rusia. Mereka diharapkan bergabung dengan gugus tugas yang dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov.
Sebuah sumber di AL Inggris mengatakan bahwa dua kapal selam kelas Akula yang di "ping" oleh kapal selam Inggris kelas Trafalgar karena mereka berlayar melalui Laut Irlandia. Kapal selam tersebut berasal dari pangkalan Severmorsk, dekat Murmansk, dipersenjatai degan sistem rudal jelajah Kalibr. Keduanya diduga bagian dari Armada Utara yang sebelumnya bernama Armada Red Banner.
Kapal selam ketiga, sebuah kapal selam kelas Kilo dari armada yang sama, merayap melalui Selat Inggris setelah terlacak oleh pesawat P3 milik Patroli Maritim Norwegia. Berjalan lebih lambat, kapal selam kelas Kilo Rusia adalah kapal selam diesel listrik paling tenang di dunia, dan terutama dirancang untuk perang anti kapal selam. Ketiganya kemudian dibayangi dari South West dengan kapal selam Inggris dan melacak mereka dalam kontak selama 6 jam.
"Dalam pendekatan di South West, jelas sekali kapal selam Rusia ingin kita tahu jika mereka ada di sana. Kemudian, setelah periode waktu, mereka pergi menjauh. Keberadaan mereka sekali lagi diketahui dengan dukungan dari mitra NATO," kata sumber AL Inggris.
Ini bukan pertama kalinya Rusia menggunakan senjata senyap untuk melancarkan serangan di Suriah. Pada bulan Desember lalu, armada maritim Rusia berhasil menguji coba meluncurkan empat rudal Kalibr dari kapal selam kelas Kilo dengan sasaran basis ISIS.
"Serangan kapal selam Akula adalah kekuatan serangan yang nyata, dan kapal selam Kilo dapat beroperasi di perairan dangkal Laut Hitam. Mereka telah dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr terbaru. Sementara Admiral Kuznetsov akan menjadi fokus perhatian utama, keberadaan kapal selam itu yang akan memberikan kemampuan dalam penyerangan," kata sumber tadi.
Seperti dikutip dari laman Express, Minggu (30/10/2016), sebuah kapal selam nuklir milik Angkatan Laut (AL) Inggris berhasil melacak dua dari tiga kapal selam milik Rusia. Mereka diharapkan bergabung dengan gugus tugas yang dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov.
Sebuah sumber di AL Inggris mengatakan bahwa dua kapal selam kelas Akula yang di "ping" oleh kapal selam Inggris kelas Trafalgar karena mereka berlayar melalui Laut Irlandia. Kapal selam tersebut berasal dari pangkalan Severmorsk, dekat Murmansk, dipersenjatai degan sistem rudal jelajah Kalibr. Keduanya diduga bagian dari Armada Utara yang sebelumnya bernama Armada Red Banner.
Kapal selam ketiga, sebuah kapal selam kelas Kilo dari armada yang sama, merayap melalui Selat Inggris setelah terlacak oleh pesawat P3 milik Patroli Maritim Norwegia. Berjalan lebih lambat, kapal selam kelas Kilo Rusia adalah kapal selam diesel listrik paling tenang di dunia, dan terutama dirancang untuk perang anti kapal selam. Ketiganya kemudian dibayangi dari South West dengan kapal selam Inggris dan melacak mereka dalam kontak selama 6 jam.
"Dalam pendekatan di South West, jelas sekali kapal selam Rusia ingin kita tahu jika mereka ada di sana. Kemudian, setelah periode waktu, mereka pergi menjauh. Keberadaan mereka sekali lagi diketahui dengan dukungan dari mitra NATO," kata sumber AL Inggris.
Ini bukan pertama kalinya Rusia menggunakan senjata senyap untuk melancarkan serangan di Suriah. Pada bulan Desember lalu, armada maritim Rusia berhasil menguji coba meluncurkan empat rudal Kalibr dari kapal selam kelas Kilo dengan sasaran basis ISIS.
"Serangan kapal selam Akula adalah kekuatan serangan yang nyata, dan kapal selam Kilo dapat beroperasi di perairan dangkal Laut Hitam. Mereka telah dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr terbaru. Sementara Admiral Kuznetsov akan menjadi fokus perhatian utama, keberadaan kapal selam itu yang akan memberikan kemampuan dalam penyerangan," kata sumber tadi.
(ian)