Merespons AS, China Bermanuver Kejutan di Laut China Selatan
A
A
A
BEIJING - Angkatan Laut China menggelar manuver atau latihan perang kejutan di dekat pulau-pulau sengketa di Laut China Selatan pada hari ini (27/10/2016). Tindakan China ini sebagai respons atas patroli yang dilakukan kapal perang Amerika Serikat (AS) beberapa hari lalu.
Pengumuman latihan perang di Laut China Selatan itu dipublikasikan Pemerintah China di situs Maritime Safety Administration China pada hari Rabu.
Tanpa mengungkapkan rincian latihan perang, otoritas maritim China menyediakan koordinat untuk manuver yang digelar pada hari ini. Dalam pengumumann itu, kapal-kapal sipil diperintahkan untuk menjauh dari perairan di selatan pulau Hainan dan laut dari gugusan pulau yang disengketakan di Laut China Selatan.
Kurang dari seminggu ini, kapal perang AS USS Decatur melakukan patroli di dekat Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, yang disengketan oleh China dan beberapa negara Asia. Patroli kapal perang AS itu diluncurkan dengan dalih menegakkan “kebebasan navigasi”.
”USS Decatur (DDG 73) melakukan transit ini merupakan rutinitas dengan cara yang sah tanpa pengawalan kapal dan tanpa insiden pada 21 Oktober,” kata juru bicara Pentagon, Gary Ross kepada Navy Times.
”Amerika Serikat melakukan operasi-operasi rutin secara teratur di seluruh dunia, secara penuh, sesuai dengan hukum internasional,” katanya lagi.
Patroli kapal perang AS di Laut China Selatan pada Jumat lalu adalah yang keempat kalinya yang diluncurkan Washington sejak tahun lalu. Langkah ini AS menarik respons dan kritik keras dari Beijing.
Menurut Kementerian Pertahanan China, patroli kapal perang USS Decatur adalah pelanggaran karena dilakukan di dekat pulau-pulau sengketa. China telah mengerahkan dua kapal untuk mengikuti patroli kapal perang AS itu.
Pengumuman latihan perang di Laut China Selatan itu dipublikasikan Pemerintah China di situs Maritime Safety Administration China pada hari Rabu.
Tanpa mengungkapkan rincian latihan perang, otoritas maritim China menyediakan koordinat untuk manuver yang digelar pada hari ini. Dalam pengumumann itu, kapal-kapal sipil diperintahkan untuk menjauh dari perairan di selatan pulau Hainan dan laut dari gugusan pulau yang disengketakan di Laut China Selatan.
Kurang dari seminggu ini, kapal perang AS USS Decatur melakukan patroli di dekat Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, yang disengketan oleh China dan beberapa negara Asia. Patroli kapal perang AS itu diluncurkan dengan dalih menegakkan “kebebasan navigasi”.
”USS Decatur (DDG 73) melakukan transit ini merupakan rutinitas dengan cara yang sah tanpa pengawalan kapal dan tanpa insiden pada 21 Oktober,” kata juru bicara Pentagon, Gary Ross kepada Navy Times.
”Amerika Serikat melakukan operasi-operasi rutin secara teratur di seluruh dunia, secara penuh, sesuai dengan hukum internasional,” katanya lagi.
Patroli kapal perang AS di Laut China Selatan pada Jumat lalu adalah yang keempat kalinya yang diluncurkan Washington sejak tahun lalu. Langkah ini AS menarik respons dan kritik keras dari Beijing.
Menurut Kementerian Pertahanan China, patroli kapal perang USS Decatur adalah pelanggaran karena dilakukan di dekat pulau-pulau sengketa. China telah mengerahkan dua kapal untuk mengikuti patroli kapal perang AS itu.
(mas)