Terungkap, Saddam Hussein Miliki Bangsal Penyiksaan di AS
Kamis, 13 Oktober 2016 - 14:09 WIB
Terungkap, Saddam Hussein Miliki Bangsal Penyiksaan di AS
A
A
A
NEW YORK - Mantan Presiden Irak, Sadam Hussein ternyata memiliki sebuah bangsal penyiksaan yang terletak di jantung kota New York, Amerika Serikat (AS). Bangsal itu dibangun oleh Mukhabarat, yakni satuan khusus kepolisian Irak di era pemerintahan Saddam Hussein.
Menurut keterangan sejumlah pejabat Irak yang berbicara dalam kondisi anonim, bangsal tersebut dibangun di ruang bawah tanah sebuah bangunan kelas atas yang berada di dekat Central Park, yang merupakan salah satu ikon New York.
"Bangsal itu digunakan untuk menyiksa dan melukai pembangkang Irak di AS, dan mereka (Mukhabarat) mengirimkan bagian tubuh para pembangkang itu ke kerabat dekat mereka, sebagai bentuk ancaman," kata pejabat itu, seperti dilansir Daily Star pada Kamis (13/10).
"Para pembangkang itu akan ditahan di sebuah ruangan tanpa jendela setidaknya untuk 15 hari. Mereka akan dipukuli, dicambuk dengan kawan tembaga, selang, dicabut kukunya, dan lain sebagainya," sambungnya.
Pejabat itu mengatakan, tidak ada yang akan mendenggar teriakan para tahanan tersebut, karena ruangan itu benar-benar tertutup dan kedap udara. Selain itu, bangunan tempat bangsal penyiksaan tersebut memiliki status layaknya kedutaan, sehingga tidak ada yang bisa menyentuhnya kala itu.
Paket bagian tubuh yang dikirimkan kepada anggota keluarga tahanan pun takan diperiksa, karena paket itu dilindungi oleh kekebalan diplomatik.Namun, pejabat tersebut menambahkan, FBI akhirnya menyerbu tempat tersebut tidak lama setelah rezim Saddam Hussein runtuh.
Menurut keterangan sejumlah pejabat Irak yang berbicara dalam kondisi anonim, bangsal tersebut dibangun di ruang bawah tanah sebuah bangunan kelas atas yang berada di dekat Central Park, yang merupakan salah satu ikon New York.
"Bangsal itu digunakan untuk menyiksa dan melukai pembangkang Irak di AS, dan mereka (Mukhabarat) mengirimkan bagian tubuh para pembangkang itu ke kerabat dekat mereka, sebagai bentuk ancaman," kata pejabat itu, seperti dilansir Daily Star pada Kamis (13/10).
"Para pembangkang itu akan ditahan di sebuah ruangan tanpa jendela setidaknya untuk 15 hari. Mereka akan dipukuli, dicambuk dengan kawan tembaga, selang, dicabut kukunya, dan lain sebagainya," sambungnya.
Pejabat itu mengatakan, tidak ada yang akan mendenggar teriakan para tahanan tersebut, karena ruangan itu benar-benar tertutup dan kedap udara. Selain itu, bangunan tempat bangsal penyiksaan tersebut memiliki status layaknya kedutaan, sehingga tidak ada yang bisa menyentuhnya kala itu.
Paket bagian tubuh yang dikirimkan kepada anggota keluarga tahanan pun takan diperiksa, karena paket itu dilindungi oleh kekebalan diplomatik.Namun, pejabat tersebut menambahkan, FBI akhirnya menyerbu tempat tersebut tidak lama setelah rezim Saddam Hussein runtuh.
(esn)
