Pelobi Riyadh di AS Serukan Saudi Bersekutu dengan Israel
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pelobi Arab Saudi di Amerika Serikat (AS), Salman al-Ansari, menyerukan Saudi bersekutu dengan Israel berdasarkan kepentingan ekonomi dan kawasan. Menurutnya, ada kesempatan bersejarah untuk kedua negara menjalin “aliansi kolaboratif” untuk era baru perdamaian dan kemakmuran.
Salman al-Ansari adalah Presiden Saudi American Public Relations Affairs Committee di Washington DC. Seruan itu dia tulis di media The Hill pada Selasa lalu. Menurutnya, Israel secara unik dapat membantu tetangganya dalam pembangunan ekonomi di tahun-tahun mendatang.
“Israel adalah salah satu negara yang paling canggih dan berteknologi maju di bidang pertambangan,” tulis Ansari. ”Serta pemimpin dunia dalam rekayasa industri air,” lanjut dia, yang menambahkan bahwa kedua hal itu menarik perhatian Kerajaan Arab Saudi yang sedang berkembang.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Namun, kedua negara kerap dilaporkan melakukan diskusi klandestin atau rahasia terkait masalah-masalah keamanan regional.
Contoh, pada Juli lalu mantan jenderal Saudi Anwar Eshki melakukan kunjungan ke Israel yang diklaim para politisi Israel sebagai upaya mendekatkan kedua negara.
Ansari menekankan bahwa kedua negara bisa berbagi masalah keamanan.”Keduanya menghadapi ancaman konstan dari kelompok-kelompok ekstremis yang secara langsung didukung oleh pemerintah totaliter Iran,” tulis Ansari, yang dilansir Times of Israel, semalam (12/10/2016).
Pelobi Saudi di Washington ini berpendapat bahwa Israel dan Arab Saudi bisa berfungsi sebagai "pilar kembar baru stabilitas regional” dan bersama-sama bisa membantu menciptakan perdamaian dan pembangunan di seluruh Timur Tengah.
Dia mendesak para pemimpin di kedua negara untuk tidak menahan kesempatan bagi kedua negara untuk mengembangkan tujuan-tujuan bersama.
Salman al-Ansari adalah Presiden Saudi American Public Relations Affairs Committee di Washington DC. Seruan itu dia tulis di media The Hill pada Selasa lalu. Menurutnya, Israel secara unik dapat membantu tetangganya dalam pembangunan ekonomi di tahun-tahun mendatang.
“Israel adalah salah satu negara yang paling canggih dan berteknologi maju di bidang pertambangan,” tulis Ansari. ”Serta pemimpin dunia dalam rekayasa industri air,” lanjut dia, yang menambahkan bahwa kedua hal itu menarik perhatian Kerajaan Arab Saudi yang sedang berkembang.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Namun, kedua negara kerap dilaporkan melakukan diskusi klandestin atau rahasia terkait masalah-masalah keamanan regional.
Contoh, pada Juli lalu mantan jenderal Saudi Anwar Eshki melakukan kunjungan ke Israel yang diklaim para politisi Israel sebagai upaya mendekatkan kedua negara.
Ansari menekankan bahwa kedua negara bisa berbagi masalah keamanan.”Keduanya menghadapi ancaman konstan dari kelompok-kelompok ekstremis yang secara langsung didukung oleh pemerintah totaliter Iran,” tulis Ansari, yang dilansir Times of Israel, semalam (12/10/2016).
Pelobi Saudi di Washington ini berpendapat bahwa Israel dan Arab Saudi bisa berfungsi sebagai "pilar kembar baru stabilitas regional” dan bersama-sama bisa membantu menciptakan perdamaian dan pembangunan di seluruh Timur Tengah.
Dia mendesak para pemimpin di kedua negara untuk tidak menahan kesempatan bagi kedua negara untuk mengembangkan tujuan-tujuan bersama.
(mas)