Ada Korban WNI, Indonesia Terus Koordinasi dengan Belanda Soal MH17
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus melakukan koordinasi dengan Belanda, sebagai kepala tim invesitasi insiden MH17. Hal tersebut dilakukan karena terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi penumpang dalam pesawat yang mengalami kecelakaan di langit Ukraina itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan Indonesia berharap penyelidikan yang sudah berlangsung selama setahun ini dapat segera selesai dan pelaku dapat segera diungkap.
"Kita terus melakukan koordinasi dan memantau perkembangan, kemarin ada laporan dari Belanda soal asal usul misil tersebut sehingga kita terus harapkan dapat selesai dengan kejelasan yang lebih jelas," kata Arrmanantha.
"Kita pelajari (laporan) dan koordinasi dengan Belanda," sambung diplomat yang kerap disapa Tata tersebut dalam brifeing mingguan Kemlu pada Kamis (6/10/2016).
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, beberapa waktu lalu mengatakan, pelaku penembakan MH-17 di atas langit Ukraina pada tahun 2014 akan diungkap pada akhir tahun atau paling lambat awal tahun mendatang.
"Saya berharap bahwa pada akhir tahun, mungkin awal tahun depan, daftar orang-orang yang kami percaya harus bertanggung jawab akan dikonfirmasikan dan kemudian harus ada penuntutan," kata Bishop.
Dua pekan lalu penyelidikan independen yang dilakukan tim investigasi internasioan yang dipimpin Belanda membuktikan keterlibatan Moskow dalam kecelakaan pesawat MH17 yang menewaskan 298 orang. Temuan ini membuka jalan untuk melakukan penuntutan kepada mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan Indonesia berharap penyelidikan yang sudah berlangsung selama setahun ini dapat segera selesai dan pelaku dapat segera diungkap.
"Kita terus melakukan koordinasi dan memantau perkembangan, kemarin ada laporan dari Belanda soal asal usul misil tersebut sehingga kita terus harapkan dapat selesai dengan kejelasan yang lebih jelas," kata Arrmanantha.
"Kita pelajari (laporan) dan koordinasi dengan Belanda," sambung diplomat yang kerap disapa Tata tersebut dalam brifeing mingguan Kemlu pada Kamis (6/10/2016).
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, beberapa waktu lalu mengatakan, pelaku penembakan MH-17 di atas langit Ukraina pada tahun 2014 akan diungkap pada akhir tahun atau paling lambat awal tahun mendatang.
"Saya berharap bahwa pada akhir tahun, mungkin awal tahun depan, daftar orang-orang yang kami percaya harus bertanggung jawab akan dikonfirmasikan dan kemudian harus ada penuntutan," kata Bishop.
Dua pekan lalu penyelidikan independen yang dilakukan tim investigasi internasioan yang dipimpin Belanda membuktikan keterlibatan Moskow dalam kecelakaan pesawat MH17 yang menewaskan 298 orang. Temuan ini membuka jalan untuk melakukan penuntutan kepada mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal itu.
(ian)