Diplomasi AS Gagal Hentikan Perang Suriah, John Kerry Frustasi

Sabtu, 01 Oktober 2016 - 23:37 WIB
Diplomasi AS Gagal Hentikan...
Diplomasi AS Gagal Hentikan Perang Suriah, John Kerry Frustasi
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengaku frustasi atas kegagalan diplomasi AS untuk membantu mengakhiri perang saudara di Suriah. Namun ia juga menyatakan simpati atas tuntutan agar AS melakukan intervensi lebih kuat di tengah serangan udara Suriah dan Rusia terhadap warga sipil.

Hal itu terungkap dalam sebuah rekaman audio yang diperoleh CNN. Rekaman audio itu terjadi saat Kerry melakukan pertemuan dengan sekelompok warga sipil Suriah AS. Dalam pertemuan itu, Kerry mengaku kehilangan argumen untuk menggunakan kekuatan militer terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Saya kehilangan argumen. Saya sudah mengusulkan penggunaan kekuatan. Saya orang yang berdiri dan mengumumkan bahwa kita akan menyerang Assad atas penggunaan senjata kimia," kata Kerry dalam rekaman tersebut.

Kerry juga menyalahkan Kongres karena gagal mendukung untuk melakukan serangan balasan. "Intinya adalah bahwa Kongres menolak bahkan memilih untuk membiarkan hal itu. Kami memiliki Kongres yang tidak akan mengotorisasi kami penggunaan kekuatan," katanya seperti disitir dari CNN, Sabtu (1/10/2016).

Kerry kemudian mengutip pembatasan hukum dan pertahanan udara lokal sebagai alasan mengapa intervensi militer AS tidak dapat dilakukan. "Masalahnya adalah Rusia tidak peduli tentang hukum internasional dan kita peduli. Dan kita tidak memiliki dasar, penasehat hukum memberitahu kami, kecuali kami memiliki resolusi Dewan Keamanan," katanya lagi.

"Mereka diundang, kami tidak," katanya merujuk pada operasi militer Rusia di Suriah. "Kami tidak berperilaku seperti Rusia. Ini hanya standar yang berbeda. Satu-satunya alasan mereka membiarkan kita terbang adalah karena kami terbang demi menghancurkan ISIS. Jika kami melakuan untuk melawan Assad, kami harus mengerahkan semua pertahanan udara dan kami tidak memiliki dasar hukum untuk melakukan hal itu," sambungnya.

"Sejauh ini, teori hukum Amerika tidak dapat membeli apa yang disebut hak untuk melindungi. Tidak ada yang lebih frustrasi dari saya," kata Kerry dalam pertemuan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0083 seconds (0.1#10.140)