Waswas ISIS, Bos Mata-mata Australia Puji Intelijen Indonesia

Senin, 26 September 2016 - 11:45 WIB
Waswas ISIS, Bos Mata-mata Australia Puji Intelijen Indonesia
Waswas ISIS, Bos Mata-mata Australia Puji Intelijen Indonesia
A A A
WASHINGTON - Direktur Jenderal Australian Secret Intelligence Service (ASIS), Nick Warner, waswas terhadap bahaya kelompok ISIS di Asia Tenggara. Bos mata-mata Australia ini memuji intelijen Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya yang sigap mengatasi aksi ekstremisme yang mengatasnamakan ISIS.

Warner mengatakan, intelijen Australia perlu melakukan perbaikan teknologi dan cara dalam melatih agen-agennya guna mengatasi lonjakan ekstremisme kelompok Islamic State atau ISIS di Asia Tenggara.

Komentar itu disampaikan Warner di Washington DC pekan lalu. Dia setuju dengan penilaian Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, bahwa ISIS semakin berkurang di Irak dan Suriah.

Namun, dia khawatir berkurangnya ISIS di Irak dan Suriah justru tumbuh di Asia Tenggara dan jadi ancaman serius terhadap keamanan Australia.

”Tahun ini ada empat (serangan) skala kecil dan serangan teroris yang cukup putus asa. Tapi kemauan ada, ideologi ada,” katanya. Menurutnya, wilayah yang paling rentan adalah Filipina selatan.

”Saya tidak ragu bahwa dalam waktu Mosul akan dibebaskan, dalam waktu dekat Raqqa akan dibebaskan, dan dalam waktu dekat kekhalifahan (ISIS) akan runtuh dengan sendirinya,” kata Warner dalam sebuah diskusi panel di George Washington University, bersama rekan-rekannya dari CIA, MI6, dan intelijen Aghanistan.

Warner melanjutkan, ISIS sudah memiliki afiliasi di Filipina selatan. ”Dan lihat itu melalui sumber-sumber terbuka, melalui media sosial, mereka tampaknya akan mencentang semua kotak untuk menyebabkan proklamasi cabang atau provinsi ISIS di Filipina selatan,” kata Warner, seperti dikutip The Australian, Senin (26/9/2016).

”Itu membuat saya banyak khawatir. Saya dapat melihat ini bertindak sebagai magnet bagi para jihadis dan yang kembali dari kekhalifahan yang hancur,” imbuh Warner.

ASIS, kata dia, telah dekat dan menjalin hubungan penting dengan badan-badan intelijen di Asia Tenggara. Dia lantas memuji badan-badan intelijen dan penegak hukum di Indonesia, Malaysia dan Filipina yang dia sebut "sangat mampu" dalam mengatasi ekstremisme.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5566 seconds (0.1#10.140)