Korut Sebut AS Coba Picu Perang Nuklir di Semenanjung Korea
A
A
A
NEW YORK - Korea Utara (Korut) mengecam Amerika Serikat (AS) setelah pesawat pembom B-1B terbang di dekat perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel). Korut menyatakan hal itu bisa memicu perang nuklir di Semenanjung Korea.
Berbicara di Sidang PBB, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho mengklaim bahwa pesawat pembom AS B-1B yang terbang di atas Korsel awal pekan ini melintasi garis demarkasi yang memisahkan kedua Korea.
Dikatakan Yong-ho, Semenanjung Korea kini telah berubah menjadi hot spot yang paling berbahaya di dunia. "Bahkan bisa memicu pecahnya perang nuklir," tambahnya. Ia pun menyalahkan kebijakan bermusuhan AS terhadap Korut. "Amerika Serikat akan harus menghadapi konsekuensi yang luar biasa di luar imajinasi," seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (24/9/2016).
Ia juga mengatakan Korut akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat angkatan bersanjata nuklirnya dalam kuantitas dan kualitas. "Hal ini akan dilakukan untuk membela martabat dan menjaga perdamaian sejati vis-a-vis dengan ancaman perang nuklir yang meningkat dari AS," katanya.
Sebelumnya, militer AS mengatakan setidaknya satu dari dua pesawat pembom supersonik yang terbang di atas Korsel mendekati perbatasan dengan Korut. Penerbangan AS ini adalah yang kedua dalam beberapa minggu terakhir dan terjadi dua pekan setelah Korut melakukan uji coba nuklir yang kelima dan yang paling kuat.
Baca juga:
Unjuk Kekuatan, Pesawat Pembom AS Terbang di Langit Korsel
Berbicara di Sidang PBB, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho mengklaim bahwa pesawat pembom AS B-1B yang terbang di atas Korsel awal pekan ini melintasi garis demarkasi yang memisahkan kedua Korea.
Dikatakan Yong-ho, Semenanjung Korea kini telah berubah menjadi hot spot yang paling berbahaya di dunia. "Bahkan bisa memicu pecahnya perang nuklir," tambahnya. Ia pun menyalahkan kebijakan bermusuhan AS terhadap Korut. "Amerika Serikat akan harus menghadapi konsekuensi yang luar biasa di luar imajinasi," seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (24/9/2016).
Ia juga mengatakan Korut akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat angkatan bersanjata nuklirnya dalam kuantitas dan kualitas. "Hal ini akan dilakukan untuk membela martabat dan menjaga perdamaian sejati vis-a-vis dengan ancaman perang nuklir yang meningkat dari AS," katanya.
Sebelumnya, militer AS mengatakan setidaknya satu dari dua pesawat pembom supersonik yang terbang di atas Korsel mendekati perbatasan dengan Korut. Penerbangan AS ini adalah yang kedua dalam beberapa minggu terakhir dan terjadi dua pekan setelah Korut melakukan uji coba nuklir yang kelima dan yang paling kuat.
Baca juga:
Unjuk Kekuatan, Pesawat Pembom AS Terbang di Langit Korsel
(ian)