Serang Pasukan Suriah, AS Dikritik Rusia

MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) telah membom pasukan Suriah memerangi gerilyawan Islam Negeri dekat bandara di Deir al-Zor. Serangan tersebut menewaskan 62 tentara dan melukai sekitar 100 lainnya.

Jika serangan itu adalah sebuah kesalahan menargetkan, kementerian itu mengatakan pemboman itu bukti penolakan Washington untuk berkonsultasi degan Rusia atas aksi militernya di Suriah.

Rusia telah mengeluhkan tentang keengganan AS untuk mematuhi ketentuan gencatan senjata yang ditengahi oleh Moskow dan Washington. Salah satu poin dalam perjanjian itu adalah membuat ketentuan untuk penargetan bersama ISIS dan kelompok militan lainnya.

"Jika serangan udara ini adalah hasil dari kesalahan penargetan, itu adalah konsekuensi langsung dari keengganan pihak AS yang keras kepala untuk mengkoordinasikan tindakan terhadap kelompok teroris di wilayah Suriah dengan Rusia," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (18/9/2016).

Dikatakan bahwa militan ISIS segera melancarkan serangan setelah insiden itu. Pertempuran sengit pun pecah antara ISIS dan tentara Suriah di daerah itu.

Kementerian itu mengatakan serangan telah dilakukan antara pukul 17.00 dan 17.50 waktu setempat oleh dua jet F-16 dan dua pesawat A-10, yang telah memasuki ruang udara Suriah dari arah Irak.