Komandan Iran Tuding Diplomat Barat Mata-mata ISIS
A
A
A
TEHERAN - Komandan pasukan Basij Iran, Mayor Jenderal Mohammad Reza Nagdi, menyatakan telah menangkap dua diplomat asal Inggris dan Prancis. Mereka ditangkap dengan tuduhan telah memata-matai pusat militer Iran untuk kepentingan ISIS.
Nagdi mengatakan bahwa penangkapan terhadap mereka terjadi di Kurdistan, sebelah barat Iran. Mereka tertangkap mengambil gambar dari pusat militer yang sensitif untuk kepentingan ISIS.
Namun, pernyataan ini dibantah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran kunjungan para diplomat telah resmi disahkan dan dikoordinasikan oleh kementerian.
"Mobil mereka dihentikan oleh pihak yang berwenang di dalam pemerintah provinsi. Tapi setelah dokumen mereka diverifikasi, mereka melanjutkan perjalanan," seperti dikutip dari laman Al-Arabiya, Minggu (28/8/2016).
Sementara itu, kantor berita Fars mengutip media Rusia mengklaim bahwa kunjungan yang dilakukan oleh diplomat Prancis dan Inggris baru-baru ini ke provinsi Kermanshah, sebelah barat Iran, untuk mengumpulkan data intelijen di pangkalan udara Hamadan. Pangkalan udata itu sempat menjadi basis jet Rusia dalam operasi anti terorisme di Syriah selama beberapa hari terakhir.
Ditambahkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengerahkan pesawat pembom Tu-22M3 dan Su-34 dari Iran untuk melakukan serangan udara terhadap teroris di Suriah pada Selasa lalu.
Nagdi mengatakan bahwa penangkapan terhadap mereka terjadi di Kurdistan, sebelah barat Iran. Mereka tertangkap mengambil gambar dari pusat militer yang sensitif untuk kepentingan ISIS.
Namun, pernyataan ini dibantah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran kunjungan para diplomat telah resmi disahkan dan dikoordinasikan oleh kementerian.
"Mobil mereka dihentikan oleh pihak yang berwenang di dalam pemerintah provinsi. Tapi setelah dokumen mereka diverifikasi, mereka melanjutkan perjalanan," seperti dikutip dari laman Al-Arabiya, Minggu (28/8/2016).
Sementara itu, kantor berita Fars mengutip media Rusia mengklaim bahwa kunjungan yang dilakukan oleh diplomat Prancis dan Inggris baru-baru ini ke provinsi Kermanshah, sebelah barat Iran, untuk mengumpulkan data intelijen di pangkalan udara Hamadan. Pangkalan udata itu sempat menjadi basis jet Rusia dalam operasi anti terorisme di Syriah selama beberapa hari terakhir.
Ditambahkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengerahkan pesawat pembom Tu-22M3 dan Su-34 dari Iran untuk melakukan serangan udara terhadap teroris di Suriah pada Selasa lalu.
(ian)