Gunakan Paspor Palsu, ISIS Kirim Anggotanya buat Serang Eropa
A
A
A
LONDON - Europol mengeluarkan peringatan bahwa ISIS memutuskan untuk mengirim anggotanya secara bergelombang dari Suriah dengan misi menyerang Eropa. Mereka menggunakan paspor palsu untuk menjalankan maksudnya tersebut.
Kepala Europol mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan jumlah militan yang menggunakan dokumen palsu untuk menyelinap melalui perbatasan. Rob Wainwright mengatakan ISIS telah mengambil "keputusan strategis" untuk mengirim anggota fanatiknya untuk menyerang Eropa.
Wainwright mengatakan ekstremis ISIS menggunakan paspor Suriah dan beberapa telah menyamar sebagai pengungsi untuk bergerak bebas di Eropa. "Sekarang ini ada banyak tekanan di dalam ISIS. Saya menduga moral mereka telah jatuh dan sejumlah anggota mereka ingin kembali dengan kemauan mereka sendiri," kata Wainwright dikutip dari Daily Express, Sabtu (27/8/2016).
"Selama beberapa tahun kami akan berurusan dengan reintegrasi ribuan orang Eropa yang akan kembali setelah terkena lingkungan yang sangat radikal. Itu akan menjadi perjuangan panjang, akan lama bagi kita untuk berurusan dengan mereka yang terlibat dan bagaimana kita bisa mendapatkan mereka kembali ke masyarakat, ditambah memilah mana di antara mereka yang dapat menimbulkan ancaman keamanan terbesar," katanya.
"Mempertimbangkan jumlah yang terlibat, itu adalah tantangan yang cukup berat bagi otoritas keamanan. Beberapa anggota akan dikirim kembali oleh ISIS untuk terlibat dalam kegiatan teroris," tukasnya.
Dia menambahkan bahwa jika ISIS tidak berhasil di Suriah maka kemungkinan akan ada serangan besar di Eropa untuk mempertahankan semangat di antara para anggotanya.
Kepala Europol mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan jumlah militan yang menggunakan dokumen palsu untuk menyelinap melalui perbatasan. Rob Wainwright mengatakan ISIS telah mengambil "keputusan strategis" untuk mengirim anggota fanatiknya untuk menyerang Eropa.
Wainwright mengatakan ekstremis ISIS menggunakan paspor Suriah dan beberapa telah menyamar sebagai pengungsi untuk bergerak bebas di Eropa. "Sekarang ini ada banyak tekanan di dalam ISIS. Saya menduga moral mereka telah jatuh dan sejumlah anggota mereka ingin kembali dengan kemauan mereka sendiri," kata Wainwright dikutip dari Daily Express, Sabtu (27/8/2016).
"Selama beberapa tahun kami akan berurusan dengan reintegrasi ribuan orang Eropa yang akan kembali setelah terkena lingkungan yang sangat radikal. Itu akan menjadi perjuangan panjang, akan lama bagi kita untuk berurusan dengan mereka yang terlibat dan bagaimana kita bisa mendapatkan mereka kembali ke masyarakat, ditambah memilah mana di antara mereka yang dapat menimbulkan ancaman keamanan terbesar," katanya.
"Mempertimbangkan jumlah yang terlibat, itu adalah tantangan yang cukup berat bagi otoritas keamanan. Beberapa anggota akan dikirim kembali oleh ISIS untuk terlibat dalam kegiatan teroris," tukasnya.
Dia menambahkan bahwa jika ISIS tidak berhasil di Suriah maka kemungkinan akan ada serangan besar di Eropa untuk mempertahankan semangat di antara para anggotanya.
(ian)