Militer Jepang Bermanuver setelah Korut Tembakkan Rudal Balistik
A
A
A
TOKYO - Tank-tank, artileri dan ribuan tentara ambil bagian dalam latihan menembak Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang di dekat Gunung Fuji, pada Kamis. Manuver militer Jepang ini hanya berselang sehari setelah Korea Utara (Korut) menguji tembak rudal balistik dari kapal selam (SLBM).
Latihan militer Jepang dipusatkan di lapangan tembak Higashi-Fuji di Gotemba, sekitar 80 kilometer sebelah barat Tokyo.
Jepang, seperti dikutip AFP, Jumat (26/8/2016) mengklaim manuver ini merupakan latihan tahunan. Hanya saja, pada tahun ini digelar sehari setalah Korut menguji tembak rudal balistik yang mendarat di sekitar Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, mengecam peluncuran rudal balistik dari dari kapal selam Korut yang hanya berjarak 500 kilometer dari wilayah Jepang.
”Kami sangat prihatin dengan peluncuran SLBM kemarin, sebuah langkah Korut yang jadi ancaman besar dan dalam waktu dekat, tidak hanya bagi keamanan Jepang tetapi juga wilayah dan masyarakat global,” kata Inada dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne.
Ketegangan di Asia Timur telah meningkat sejak awal tahun ini, ketika Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Situasi semakin memanas setelah Amerika Serikat—sekutu Jepang dan Korea Selatan—menyebarkan pesawat pengebom nuklir ke pangkalan militer di Guam, Pasifik. AS juga mengumumkan rencananya untuk menyebarkan sistem rudal pertahanan THAAD ke Korea Selatan untuk melindungi sekutunya dari ancaman Korut.
Latihan militer Jepang dipusatkan di lapangan tembak Higashi-Fuji di Gotemba, sekitar 80 kilometer sebelah barat Tokyo.
Jepang, seperti dikutip AFP, Jumat (26/8/2016) mengklaim manuver ini merupakan latihan tahunan. Hanya saja, pada tahun ini digelar sehari setalah Korut menguji tembak rudal balistik yang mendarat di sekitar Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, mengecam peluncuran rudal balistik dari dari kapal selam Korut yang hanya berjarak 500 kilometer dari wilayah Jepang.
”Kami sangat prihatin dengan peluncuran SLBM kemarin, sebuah langkah Korut yang jadi ancaman besar dan dalam waktu dekat, tidak hanya bagi keamanan Jepang tetapi juga wilayah dan masyarakat global,” kata Inada dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne.
Ketegangan di Asia Timur telah meningkat sejak awal tahun ini, ketika Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Situasi semakin memanas setelah Amerika Serikat—sekutu Jepang dan Korea Selatan—menyebarkan pesawat pengebom nuklir ke pangkalan militer di Guam, Pasifik. AS juga mengumumkan rencananya untuk menyebarkan sistem rudal pertahanan THAAD ke Korea Selatan untuk melindungi sekutunya dari ancaman Korut.
(mas)