Castro: Barat Jangan Kambing Hitamkan Rusia dan China Soal Senjata Nuklir
A
A
A
HAVANA - Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro menyebut Barat seharusnya tidak menjadikan China dan Rusia alasan bagi mereka untuk mengerahkan senjata nuklir. Pemimpin ikon sosialis itu menekankan, tidak ada kekuatan dunia yang memiliki hak untuk membunuh jutaan orang.
"Negara-negara besar seperti China dan Rusia tidak dapat dikenakan ancaman dari penggelaran senjata nuklir. Mereka adalah negara-negara dengan masyarakat yang memiliki keberanian dan kecerdasan," kata Castro dalam suratnya yang menandai ulang tahun ke-90 dirinya.
"Manusia hari ini dihadapkan dengan bahaya terbesar dalam sejarah, Kita harus menjaga perdamaian di seluruh dunia dan tidak harus membiarkan kekuatan dunia percaya memiliki hak untuk membunuh jutaan manusia," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (14/8).
Dalam suratnya, Castro juga melemparkan kritikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Kritiknya berfokus pada pidato yang disampaikan Obama di Hiroshima, dimana menurut Castro Obama telah gagal untuk meminta maaf kepada penduduk Jepang.
"Saya percaya bahwa pidato tersebut kekurangan kata-kata minta maaf atas pembunuhan ratusan ribu orang di Hiroshima, meskipun ia tahu tentang efek bom. Serangan terhadap Nagasaki adalah tindakan kriminal," tukasnya.
"Negara-negara besar seperti China dan Rusia tidak dapat dikenakan ancaman dari penggelaran senjata nuklir. Mereka adalah negara-negara dengan masyarakat yang memiliki keberanian dan kecerdasan," kata Castro dalam suratnya yang menandai ulang tahun ke-90 dirinya.
"Manusia hari ini dihadapkan dengan bahaya terbesar dalam sejarah, Kita harus menjaga perdamaian di seluruh dunia dan tidak harus membiarkan kekuatan dunia percaya memiliki hak untuk membunuh jutaan manusia," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (14/8).
Dalam suratnya, Castro juga melemparkan kritikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Kritiknya berfokus pada pidato yang disampaikan Obama di Hiroshima, dimana menurut Castro Obama telah gagal untuk meminta maaf kepada penduduk Jepang.
"Saya percaya bahwa pidato tersebut kekurangan kata-kata minta maaf atas pembunuhan ratusan ribu orang di Hiroshima, meskipun ia tahu tentang efek bom. Serangan terhadap Nagasaki adalah tindakan kriminal," tukasnya.
(esn)