Bantah Pernyataan Obama, Israel Bersikukuh Tolak Perjanjian Nuklir
A
A
A
YERUSALEM - Israel menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang menyatakan negera Zionis itu telah mengakui efisiensi kesepakatan nuklir Iran. Israel lantas membandingkannya dengan perjanjian 1938 dengan Hitler.
Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers di Pentagon megatakan bahwa para pejabat senior Israel sekarang telah mendukung kesepakatan nuklir internasional terkait program nuklir Iran.
"Otoritas pertahanan Israel percaya bahwa perjanjian memiliki nilai hanya jika mereka didasarkan pada realitas. Mereka tidak memiliki nilai jika fakta di lapangan berlawanan dengan kesepakatan yang ada," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Israel seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (6/8/2016).
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, adalah sosok yang paling vokal menentang kesepakatan yang ditandatangani pada Juli 2015 lalu antara Iran dengan 6 negara simbol kekuatan dunia.
Pun begitu dengan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, pemimpin sayap kanan dari partai "Yisrael Our Home" adalah sosok yang paling sengit menentang kesepakatan itu.
Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers di Pentagon megatakan bahwa para pejabat senior Israel sekarang telah mendukung kesepakatan nuklir internasional terkait program nuklir Iran.
"Otoritas pertahanan Israel percaya bahwa perjanjian memiliki nilai hanya jika mereka didasarkan pada realitas. Mereka tidak memiliki nilai jika fakta di lapangan berlawanan dengan kesepakatan yang ada," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Israel seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (6/8/2016).
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, adalah sosok yang paling vokal menentang kesepakatan yang ditandatangani pada Juli 2015 lalu antara Iran dengan 6 negara simbol kekuatan dunia.
Pun begitu dengan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, pemimpin sayap kanan dari partai "Yisrael Our Home" adalah sosok yang paling sengit menentang kesepakatan itu.
(ian)