Supermarket Halal di Prancis Dipaksa Jual Daging Babi dan Alkohol
A
A
A
COLOMBES - Sebuah supermarket halal di pinggiran Kota Paris, Prancis, dipaksa menjual daging babi dan minuman beralkohol. Jika menolak, supermarket itu akan digusur.
Pihak berwenang setempat sudah mengeluarkan peringatan kepada pemilik Supermarket Good Price yang berlokasi di Colombes tersebut. Peringatan itu muncul setelah penduduk setempat mengeluh tidak bisa mendapatkan produk daging babi dan minuman alkohol di supermarket.
Supermarket Good Price dijalankan oleh Soulemane Yalcin. Menurut ketentuan sewa, Yalcin wajib menjalankan usahanya itu layaknya “toko makanan umum”. Namun, tidak adanya daging babi dan minuman beralkohol, Supermarker Good Price memicu kegemparan publik di pinggiran barat Paris.
Supermarket sebelumnya dijalankan oleh toko waralaba Franprix, yang telah menjual segala sesuatu.
Wali Kota Colombes, Nicole Goueta, telah mengunjungi supermarket itu sebelumnya dan mendesak pemiliknya untuk melengkapi produk yang dijual sesuai kebutuhan penduduk setempat, termasuk daging babi dan minuman beralkohol.
Wali Kota Goueta ingin warga Prancis, terutama para orangtua yang bepergian ke kotanya bisa memperoleh apa yang mereka butuhkan.
”Kami ingin campuran sosial,” kata Kepala Staf Wali Kota Colombes, Jerome Besnard kepada Telegraph. ”Kami tidak ingin ada daerah yang hanya (untuk) Muslim atau area di mana tidak ada Muslim,” lanjut dia, yang dikutip Jumat (5/8/2016).
Yalcin telah membela keputusannya untuk tidak menjual daging babi dan minuman beralkohol di supermarket yang dibuka pada April 2015. Keputusan atas pembelaan diri Yalcin itu akan muncul di pengadilan pada 13 Oktober 2016 mendatang.
Pihak berwenang setempat sudah mengeluarkan peringatan kepada pemilik Supermarket Good Price yang berlokasi di Colombes tersebut. Peringatan itu muncul setelah penduduk setempat mengeluh tidak bisa mendapatkan produk daging babi dan minuman alkohol di supermarket.
Supermarket Good Price dijalankan oleh Soulemane Yalcin. Menurut ketentuan sewa, Yalcin wajib menjalankan usahanya itu layaknya “toko makanan umum”. Namun, tidak adanya daging babi dan minuman beralkohol, Supermarker Good Price memicu kegemparan publik di pinggiran barat Paris.
Supermarket sebelumnya dijalankan oleh toko waralaba Franprix, yang telah menjual segala sesuatu.
Wali Kota Colombes, Nicole Goueta, telah mengunjungi supermarket itu sebelumnya dan mendesak pemiliknya untuk melengkapi produk yang dijual sesuai kebutuhan penduduk setempat, termasuk daging babi dan minuman beralkohol.
Wali Kota Goueta ingin warga Prancis, terutama para orangtua yang bepergian ke kotanya bisa memperoleh apa yang mereka butuhkan.
”Kami ingin campuran sosial,” kata Kepala Staf Wali Kota Colombes, Jerome Besnard kepada Telegraph. ”Kami tidak ingin ada daerah yang hanya (untuk) Muslim atau area di mana tidak ada Muslim,” lanjut dia, yang dikutip Jumat (5/8/2016).
Yalcin telah membela keputusannya untuk tidak menjual daging babi dan minuman beralkohol di supermarket yang dibuka pada April 2015. Keputusan atas pembelaan diri Yalcin itu akan muncul di pengadilan pada 13 Oktober 2016 mendatang.
(mas)