Diduga Jadi Basis Pasukan Kudeta, Turki Inspeksi Pangkalan Udara NATO
A
A
A
ANKARA - Setidaknya 7.000 polisi Turki memasuki pangkalan udara Incrilik, yang merupakan pangkalan udara NATO dan Amerika Serikat (AS) di Turki. Ribuan polisi bersenjata lengkap itu datang untuk melakukan inspeksi, setelah muncul dugaan pangkalan udara itu menjadi basis bagi pasukan pro-kudeta di Turki.
Berdasarkan laporan media Turki, Hurriyet, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (31/7), kepolisian Turki di Adana memang telah menyatakan akan melakukan inspeksi di Adana. Ini dilakukan setelah pihak kepolsian mendapati informasi bahwa rencana kudeta lanjutan sedang digodok di pangkalan udara tersebut.
Sementara itu, menurut sejumlah saksi mata, kepolisian Turki bukan hanya menerjukan pasukan dengan senjata lengkap, tapi juga menerjukan kendaraan berat. Kendaraa lapis baja yang biasa digunakan polisi Turki untuk menghalau demonstran ditempatkan di sekitar pangkalan udara.
Tidak ingin menjadi bola liar, pemerintah Turki langsung bersuara mengenai inspeksi ini. Menurut Menteri Hubungan Uni Eropa (UE) Turki, Omer Celik inspeksi ini hanyalah inspeksi rutin, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan.
"Kami melakukan pemeriksaan keamanan umum. Tidak ada yang salah," kata Omar dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
Inspeksi ini sendiri dilakukan berselang dua hari setelah Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pihaknya berencana untuk menututp pangkalan udara tersebut.
”Saya menyatakan kepada semua orang yang sekarang berdiri di alun-alun Kazan (kota sebelah barat laut dari Ankara). Pangkalan Akinci ini, yang jadi sarang para pengkhianat, akan ditutup dan kami akan mengubahnya menjadi tempat bagi para martir kami yang meninggal (menyelamatkan) demokrasi selama upaya kudeta,” kata Yildirim.
Berdasarkan laporan media Turki, Hurriyet, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (31/7), kepolisian Turki di Adana memang telah menyatakan akan melakukan inspeksi di Adana. Ini dilakukan setelah pihak kepolsian mendapati informasi bahwa rencana kudeta lanjutan sedang digodok di pangkalan udara tersebut.
Sementara itu, menurut sejumlah saksi mata, kepolisian Turki bukan hanya menerjukan pasukan dengan senjata lengkap, tapi juga menerjukan kendaraan berat. Kendaraa lapis baja yang biasa digunakan polisi Turki untuk menghalau demonstran ditempatkan di sekitar pangkalan udara.
Tidak ingin menjadi bola liar, pemerintah Turki langsung bersuara mengenai inspeksi ini. Menurut Menteri Hubungan Uni Eropa (UE) Turki, Omer Celik inspeksi ini hanyalah inspeksi rutin, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan.
"Kami melakukan pemeriksaan keamanan umum. Tidak ada yang salah," kata Omar dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
Inspeksi ini sendiri dilakukan berselang dua hari setelah Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pihaknya berencana untuk menututp pangkalan udara tersebut.
”Saya menyatakan kepada semua orang yang sekarang berdiri di alun-alun Kazan (kota sebelah barat laut dari Ankara). Pangkalan Akinci ini, yang jadi sarang para pengkhianat, akan ditutup dan kami akan mengubahnya menjadi tempat bagi para martir kami yang meninggal (menyelamatkan) demokrasi selama upaya kudeta,” kata Yildirim.
(esn)