Politisi Prancis Sebut Perang Saudara Bayangi Turki
A
A
A
PARIS - Politisi Prancis dari partai Republik, Jacques Myard menyebut bahwa perang saudara saat ini tengah membayangi Turki. Ini disebabkan oleh kebijakan berbahaya yang dianut Presiden Turki Tayyip Erdogan di Suriah.
Menurut pria yang menjadi anggota Parlemen Prancis itu, Erdogan tengah melakukan permainan yang berbahaya dengan ISIS. Apa yang dilakukan Erdogan ini, lanjut Myard, lama-kelamaan bisa menyeret Turki dalam peperangan.
"Islamisasi Turki tidak akan berhasil. Tentu saja, langkah demi langkah Erdogan mungkin memiliki lebih banyak pendukung Islam, tapi pada akhirnya, ia akan menghadapi ketahanan dan keengganan dalam masyarakat," ucap Myard.
"Perang saudara akan datang ke Turki, sebagian karena Erdogan sedang bermain permainan yang sangat berbahaya dengan ISIS di Suriah," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/7).
Dia juga mengatakan, Erdogan memiliki mimpi besar untuk menghidupkan kembali kekasiran Ottoman, dan semua kebijakan yang dia anut saat ini bertujuan pada hal ini. Namun, sayangnya mimpi Erdogan itu mendapat penolakan keras dari negara-negara tetangga Turki.
"Presiden Turki berjuang untuk membangun kembali kerajaan Ottoman di kawasan Timur Tengah. Dia memimpikan Kekaisaran Ottoman, tapi ia salah. Suriah dan Mesir tidak ingin diatur oleh Ankara," tukasnya.
Menurut pria yang menjadi anggota Parlemen Prancis itu, Erdogan tengah melakukan permainan yang berbahaya dengan ISIS. Apa yang dilakukan Erdogan ini, lanjut Myard, lama-kelamaan bisa menyeret Turki dalam peperangan.
"Islamisasi Turki tidak akan berhasil. Tentu saja, langkah demi langkah Erdogan mungkin memiliki lebih banyak pendukung Islam, tapi pada akhirnya, ia akan menghadapi ketahanan dan keengganan dalam masyarakat," ucap Myard.
"Perang saudara akan datang ke Turki, sebagian karena Erdogan sedang bermain permainan yang sangat berbahaya dengan ISIS di Suriah," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/7).
Dia juga mengatakan, Erdogan memiliki mimpi besar untuk menghidupkan kembali kekasiran Ottoman, dan semua kebijakan yang dia anut saat ini bertujuan pada hal ini. Namun, sayangnya mimpi Erdogan itu mendapat penolakan keras dari negara-negara tetangga Turki.
"Presiden Turki berjuang untuk membangun kembali kerajaan Ottoman di kawasan Timur Tengah. Dia memimpikan Kekaisaran Ottoman, tapi ia salah. Suriah dan Mesir tidak ingin diatur oleh Ankara," tukasnya.
(esn)