Erdogan Peringatkan Macron: Jangan Main-main dengan Turki!

Minggu, 13 September 2020 - 07:49 WIB
loading...
Erdogan Peringatkan...
Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mewanti-wanti koleganya dari Prancis Emmanuel Macron terkait tensi panas di Mediterania. Foto/AP
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron untuk tidak main-main dengan Turki.

Pernyataan itu muncul ketika ketegangan antara sekutu NATO meningkat karena perselisihan di Mediterania timur. Erdogan juga mengatakan bahwa Macron menargetkannya.

“Jangan main-main dengan orang Turki. Jangan main-main dengan Turki," wanti-wanti Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Istanbul pada peringatan 40 tahun kudeta militer 1980 seperti dilansir dari TRT World, Minggu (13/9/2020).

Erdogan juga mendesak Yunai untuk tidak salah bertindak di perairan yang disengketakan meski didukung oleh negara-negara seperti Prancis, setelahlatihan angkatan laut Athena dan Ankara di wilayah itu pada bulan lalu membuat Paris meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut.

Macron baru-baru ini mengkritik Ankara selama kebuntuan antara Yunani dan Siprus di satu sisi dan Turki di sisi lain atas sumber daya hidrokarbon dan pengaruh angkatan laut di Mediterania timur.(Baca: Turki Temukan Gas di Laut Hitam dalam Jumlah Sangat Besar )

"Eropa harus jelas dan tegas dengan, bukan Turki sebagai bangsa dan rakyat, tetapi dengan pemerintahan Presiden Erdogan yang telah mengambil tindakan yang tidak dapat diterima," kata Macron kala itu.

Pemimpin Prancis itu berbicara di depan KTT tujuh negara Mediterania Uni Eropa yang mengancam Turki dengan sanksi atas kegiatannya.(Baca: Bela Yunani, Uni Eropa Siap Keroyok Turki dengan Sanksi )

Namun Erdogan pada hari Sabtu menolak pernyataan tersebut dan menuduh Macron kurang pengetahuan dalam sejarah.

"Tuan Macron, Anda akan mendapat lebih banyak masalah dengan saya," ancam Erdogan.

Itu adalah komentar pertamanya yang secara langsung membidik pemimpin Prancis itu setelah memilih diam selama perselisihan terakhir.

Ia kemudian mengatakan Prancis tidak bisa memberikan pelajaran tentang kemanusiaan kepada Turki, dan mengatakan kepada Macron untuk melihat pertama kali pada rekor Prancis sendiri, terutama di Aljazair dan perannya dalam genosida Rwanda tahun 1994.

Ketegangan terbaru dimulai setelah Turki mengerahkan kapal penelitian dan kapal perang Oruc Reis ke perairan yang disengketakan pada 10 Agustus dan memperpanjang misi tiga kali.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO Jika AS Keluar, Salah Satunya Berpenduduk Mayoritas Muslim
Jerman Ogah Memiliki...
Jerman Ogah Memiliki Senjata Nuklir, Pilih Andalkan Prancis dan Inggris
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
5 Negara NATO dengan...
5 Negara NATO dengan Militer Terkuat Jika Amerika Serikat Keluar, Siapa Saja?
10 Negara Paling Bersih...
10 Negara Paling Bersih di Dunia, Eropa Mendominasi
Kebaya Harus Distandardisasi
Kebaya Harus Distandardisasi
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved