AS Berang Dituding Terlibat Upaya Kudeta di Turki

Minggu, 17 Juli 2016 - 16:23 WIB
AS Berang Dituding Terlibat...
AS Berang Dituding Terlibat Upaya Kudeta di Turki
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) angkat bicara soal tudingan keterlibatan negara adidaya itu dalam kudeta militer yang gagal di Turki. AS memperingatkan pemerintah Turki, bahwa tuduhan tersebut dapat mempengaruhi hubungan kedua negara.

"Sindiran publik atau klaim tentang peran apapun oleh Amerika Serikat dalam upaya kudeta yang gagal benar-benar palsu dan berbahaya bagi hubungan bilateral kami," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry kepada sejawatnya Menlu Turki Mevlut Cavosoglu lewat sambungan telepon, seperti tertuang dalam pernyataan yang dirilis Departemen Luar Negeri AS.

Dalam pernyataan itu, Kerry menegaskan dukungan AS terhadap pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis. Kerry juga mendesak pemerintah untuk menghormati aturan hukum dan menjaga kehidupan masyarakat sipil dalam menanggapi upaya kudeta. Turki juga perlu untuk menghormati proses hukum dengan menyelidiki mereka yang diduga terlibat seperti dikutip dari Fox News, Minggu (17/7/2016).

Tuduhan terhadap AS itu tak lepas dari sosok Fethullah Gulen, ulama oposisi Turki yang berada di AS. Gulen—teman politik Presiden Erdogan yang kini jadi musuh—telah dituduh sebagai dalang kudeta. Namun, Gulen telah menepisnya.

Baca juga:
Musuh Bebuyutan Erdogan Bantah Dalangi Kudeta

Terkait hal ini, dalam kunjungannya ke Luksemburg, Kerry menyatakan AS akan mengekstradisi Gulen jika Turki memberikan bukti kesalahan. Erdogan telah lama menuduh Gulen, mantan sekutu, berusaha menggulingkan pemerintah, tapi Washington tidak pernah menemukan klaim menarik.

"Kami sepenuhnya mengantisipasi bahwa akan ada pertanyaan yang diajukan tentang Mr. Gulen. Dan jelas kami akan mengundang pemerintah Turki, seperti yang kita selalu lakukan, untuk menyajikan kita dengan bukti yang sah. Dan, Amerika Serikat akan menerima itu dan melihat itu dan membuat penilaian tentang hal itu dengan tepat," tutur Kerry.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)