Erdogan Dituduh Balik Merekayasa Kudeta Gagal di Turki

Minggu, 17 Juli 2016 - 10:32 WIB
Erdogan Dituduh Balik...
Erdogan Dituduh Balik Merekayasa Kudeta Gagal di Turki
A A A
PENNSYLVANIA - Fethullah Gulen, ulama oposisi Turki yang dituduh Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan sebagai dalang upaya kudeta militer di Turki kini menuduh balik Erdogan dan partai politiknya telah merekayasa kudeta gagal tersebut.

Gulen yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), menuduh Erdogan meluncurkan bendera operasi palsu dengan merekayasa kudeta. Gulen bahkan membandingkan Erdogan dengan Adolf Hitler karena upaya kudeta itu menewaskan 265 orang.

”Ada kemungkinan bahwa hal itu bisa menjadi kudeta yang direkayasa oleh Partai AKP-Erdogan, dan itu bisa dimaksudkan untuk tuduhan lanjut terhadap Gulenists dan militer,” kata Gulen kepada wartawan hari Sabtu waktu AS.

Gulen yang jadi pemimpin gerakan rakyat Hizmet dulunya adalah teman atau sekutu politik Erdogan. Namun, sejak belasan tahun lalu Gulen jadi musuh politik Erdogan dan meninggalkan Turki.

Gulen memegang Green Card AS tetapi dia bukan warga negara Amerika. Dia tidak peduli jika Pemerintah AS mendeportasi dirinya, setelah Erdogan meminta Obama untuk menangkap dirinya dan dipulangkan ke Turki.

”Saya tidak percaya bahwa dunia membutuhkan tuduhan yang dibuat oleh Presiden Erdogan terhadap saya secara serius,” ujar ulama berusia 75 tahun itu, seperti dikutip Russia Today, Minggu (17/7/2016). Gulen sendiri mengutuk upaya kudeta militer di Turki.

”Hal ini sangat jelas bahwa ada intoleransi di antara pimpinan partai yang berkuasa dan presiden. Mereka telah menyita properti dan organisasi media, merusak pintu dan melecehkan orang dengan cara yang sama seperti pasukan SS Hitler,” lanjut Gulen, yang berbicara melalui seorang penerjemah.

Teori konspirasi bahwa kudeta gagal di Turki merupakan rekayasa Erdogan juga disuarakan wartawan Politico, Ryan Heath dengan mengutip sumber terkait di Turki.

Tuduhan itu langsung memicu kegemparan di media sosial Twitter dengan munculnya hastag #TheaterNotCoup. Menurut Ryan Heath, sumbernya di Turki percaya bahwa seluruh bencana pada Jumat malam hingga Sabtu kemarin adalah rekayasa dengan beberapa kejanggalan.

Di antaranya, lanjut Heath, fakta bahwa Pemerintah Erdogan mampu berkomunikasi dengan semua orang di Turki melalui pesan SMS dan bahwa Erdogan akan mampu untuk “membersihkan” militer dari sekularis dan menginstal garis keras Islam di kedua lembaga peradilan dan angkatan bersenjata.

Meski demikian, tidak sedikit warga Turki meragukan teori konspirasi ini. Terlebih, saat upaya kudeta berlangsung Presiden Erdogan sedang berlibur.
(mas)
Berita Terkait
Banyak Bangunan Ambruk...
Banyak Bangunan Ambruk Saat Gempa, Turki Tahan 180 Orang
Timnas Indonesia Dibungkam...
Timnas Indonesia Dibungkam Inggris 0-3 di Piala Dunia Amputasi
Hikmah di Balik Bencana,...
Hikmah di Balik Bencana, Perbatasan Armenia-Turki Dibuka untuk Pertama Kalinya
Harapan di Tengah Reruntuhan...
Harapan di Tengah Reruntuhan Gempa Dahsyat Turki-Suriah
Jaga Amanah 106 Tahun,...
Jaga Amanah 106 Tahun, Keluarga Palestina Serahkan Uang Tentara Turki Utsmani
Pelepasan Bantuan Kemanusiaan...
Pelepasan Bantuan Kemanusiaan ke Turki
Berita Terkini
Pakistan Klaim Tak Ada...
Pakistan Klaim Tak Ada Opsi Perang Nuklir dengan India, Ini Alasannya
39 menit yang lalu
Pakistan Hancurkan Sistem...
Pakistan Hancurkan Sistem Pertahanan S-400 Senilai Rp24,7 Triliun Milik India
1 jam yang lalu
Militer India Akui Kerugian...
Militer India Akui Kerugian Besar Akibat Serangan Pakistan
2 jam yang lalu
Menlu Pakistan: Kita...
Menlu Pakistan: Kita Sudah Bersabar, Defensif dan Tidak Provokatif
3 jam yang lalu
Nama Operasi Bunyan...
Nama Operasi Bunyan Marsoos Terinspirasi dari Alquran Surat As-Shaff Ayat 4
3 jam yang lalu
India Tak Berdaya! Pakistan...
India Tak Berdaya! Pakistan Lancarkan Serangan Siber yang Mengakibatkan Pemadaman Listrik Besar-besaran
3 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved