Inggris Tegaskan Tidak Ada Referendum Kemerdekaan Skotlandia
A
A
A
LONDON - Menteri Inggris yang bertanggung jawab untuk Skotlandia mengatakan, Skotlandia seharusnya tidak mengadakan referendum kedua untuk kemerdekaannya, setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.
Dalam referendum Uni Eropa, sebagian besar warga Skotlandia memilih untuk tetap berada di dalam Uni Eropa dengan persentase 62-38 persen. Sedangkan masyarakat Inggris memilih untuk keluar dengan persentase 52-48 persen.
"Tentu bisa saja ada referendum kemerdekaan lagi, tetapi masalah besarnya adalah: Apakah harus ada referendum kemerdekaan lain?" kata David Mundell, menteri Inggris untuk Skotlandia kepada radio BBC.
"Saya jelas mengatakan tidak harus ada dan akan terus penuh semangat memastikan hal itu dan juga untuk kepentingan yang didapatkan Skotlandia dari Inggris," terang Mundell, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/7/2016).
Seperti diketahui, pasca pengumuman hasil referendum Uni Eropa yang dimenangkan kelompok Brexit wacana kemerdekaan Skotlandia dari Inggris mengemuka. Skotlandia beralasan ingin tetap berada di Uni Eropa, salah satu alasan yang membuat referendum kemerdekaan pertama mereka beberapa waktu lalu gagal.
Dalam referendum Uni Eropa, sebagian besar warga Skotlandia memilih untuk tetap berada di dalam Uni Eropa dengan persentase 62-38 persen. Sedangkan masyarakat Inggris memilih untuk keluar dengan persentase 52-48 persen.
"Tentu bisa saja ada referendum kemerdekaan lagi, tetapi masalah besarnya adalah: Apakah harus ada referendum kemerdekaan lain?" kata David Mundell, menteri Inggris untuk Skotlandia kepada radio BBC.
"Saya jelas mengatakan tidak harus ada dan akan terus penuh semangat memastikan hal itu dan juga untuk kepentingan yang didapatkan Skotlandia dari Inggris," terang Mundell, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/7/2016).
Seperti diketahui, pasca pengumuman hasil referendum Uni Eropa yang dimenangkan kelompok Brexit wacana kemerdekaan Skotlandia dari Inggris mengemuka. Skotlandia beralasan ingin tetap berada di Uni Eropa, salah satu alasan yang membuat referendum kemerdekaan pertama mereka beberapa waktu lalu gagal.
(ian)