Pemimpin Sudan Selatan Serukan Gencatan Senjata
A
A
A
JUBA - Presiden dan Wakil Presiden Sudan Selatan memerintahkan loyalis mereka untuk menghentikan permusuhan pasca terjadinya baku tembak yang menewaskan ratusan orang. Mereka khawatir, negara tersebut kembali jatuh ke dalam perang saudara dan menyebabkan ketidakstabilan.
Juru bicara Presiden Ateny Wek Ateny mengatakan, Presiden Salva Kiir dan Wakil Presiden Riek Machar telah berbicara melalui telepon tepat di saat sejumlah tank dan helikopter terlibat bentrokan sengit.
"Semua komandan pasukan (Kiir) diarahkan untuk menghentikan permusuhan apapun dan mematuhi perintah serta mengontrol kekuatan mereka. Presiden Salva Kiir bertekad untuk melanjutkan kemitraan dengan Riek Machar," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (12/7/2016).
Machar pun menjawab dengan memerintahkan pasukannya untuk mundur. "Presiden telah mengumumkan gencatan senjata sepihak, saya ingin membalas deklarasi gencatan senjata sepihak itu," katanya.
Sebelumnya, bentrokan bersenjata pecah di Sudan Selatan. Sempat terhenti pada Sabtu, namun bentrokan bersenjata kembali pecah pada keesokan harinya. Pada hari Jumat, 150 orang tewas sedangkan pada bentrokan hari Minggu sedikitnya 272 orang tewas.
Juru bicara Presiden Ateny Wek Ateny mengatakan, Presiden Salva Kiir dan Wakil Presiden Riek Machar telah berbicara melalui telepon tepat di saat sejumlah tank dan helikopter terlibat bentrokan sengit.
"Semua komandan pasukan (Kiir) diarahkan untuk menghentikan permusuhan apapun dan mematuhi perintah serta mengontrol kekuatan mereka. Presiden Salva Kiir bertekad untuk melanjutkan kemitraan dengan Riek Machar," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (12/7/2016).
Machar pun menjawab dengan memerintahkan pasukannya untuk mundur. "Presiden telah mengumumkan gencatan senjata sepihak, saya ingin membalas deklarasi gencatan senjata sepihak itu," katanya.
Sebelumnya, bentrokan bersenjata pecah di Sudan Selatan. Sempat terhenti pada Sabtu, namun bentrokan bersenjata kembali pecah pada keesokan harinya. Pada hari Jumat, 150 orang tewas sedangkan pada bentrokan hari Minggu sedikitnya 272 orang tewas.
(ian)